Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahas Agenda Kerja Sama Selatan-Selatan: Anies Baswedan Paling Dapat Poin, Prabowo Sebaliknya

Bahas Agenda Kerja Sama Selatan-Selatan: Anies Baswedan Paling Dapat Poin, Prabowo Sebaliknya Bakal calon presiden Anies Baswedan menyampaikan materi saat menghadiri US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Selasa (24/10/2023). Acara bertema Mapping the Legacy, Navigating the Culture itu membahas rekomendasi iklim investasi Indonesia usai era pemerintahaan Presiden Joko Widodo. | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dinilai paling mendapat poin soal agenda kerja sama Selatan-Selatan pada debat Capres Minggu (7/1/24) yang mengangkat tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.

Ketua Departemen Hubungan Internasional Centre For Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia Lina Alexandra mengungkapkan Anies mengangkat masalah Selatan-selatan dalam debat capres.

“Terkait pertanyaan strategi penguatan kerja sama Selatan-Selatan, saya rasa di sini Pak Anies yang paling mendapat poin karena beliau menyebutkan tentang pentingnya untuk menjangkau pemimpin negara selatan untuk mengedepankan agenda selatan-selatan terhadap utara,” ujar Lina dilihat dari kanal Youtube CSIS Indonesia.

“Dan memberikan contoh misalnya dalam menghadapi climate krisis,” tambahnya.

Baca Juga: Dahsyat! Kampanye Dialog Anies Baswedan 'Desak Anies' Kalahkan Kampanye 'Gemoy' Andalan Prabowo

Ganjar dalam masalah ini menurut Lina juga cukup baik dengan memaparkan langkah konkret dengan menyinggung pengembangan industri baterai (Electric Vehicle).

Prabowo dinilai tidak menyampaikan poin dalam masalah ini karena hanya menyinggung Indonesia harus jadi pemimpin di negara selatan-selatan.

“Pak Ganjar mencoba menyebutkan kerja sama lebih konkret negara selatan misalnya pengembangan industri baterai EV dsb. Prabowo tidak terlalu on point menyebutkan yang penting Indonesia kuat menjadi pemimpin selatan-selatan, jadi tidak keluar strategi bagaimana penguatan selatan-selatan,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: