Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditanya Lebih Pilih Kepentingan Pemerintah-Partai atau Rakyat, Jawaban Anies Baswedan Sungguh Mengejutkan Singgung Rekam Jejak

Ditanya Lebih Pilih Kepentingan Pemerintah-Partai atau Rakyat, Jawaban Anies Baswedan Sungguh Mengejutkan Singgung Rekam Jejak Capres nomor urut satu Anies Baswedan meninggalkan lokasi usai menghadiri acara Ijtima Ulama di Komplek Majelis Az Zikra, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/11/2023). Acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional yang digelar oleh tiga pihak, yakni Front Persaudaraan Islam, Persaudaraan Alumni 212, dan Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) diikuti oleh 600 peserta perwakilan seluruh Indonesia dan mengambil tema Menyatukan Arah Perjuangan Umat Islam Menuju Pembaharuan Indonesia yang lebih baik. | Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya

“Saya sebagai Gubernur dapat aturan itu, harus bagaimana saya? Saya bilang tidak, saya gunakan UU kekhususan Jakarta untuk Jakarta tetap menggunakan aturan lama supaya ada rasa keadilan bagi UMP kita,” jelasnya.

Sikap tegas Anies berpihak pada pekerja/buruh itu bukannya tanpa tantangan, ia mengaku diprotes oleh pengusaha yang mengadu pada pimpinan partai politik.

Baca Juga: Dahsyat! Kampanye Dialog Anies Baswedan 'Desak Anies' Kalahkan Kampanye 'Gemoy' Andalan Prabowo

Hanya saja Anies mengaku tetap teguh pada patokan yang ia jadikan sandaran dalam mengambil sebuah keputusan.

“Apa yang terjadi? Saya diprotes, pengusaha-pengusaha, mereka kontak pimpinan partai karena kenal, kepada mereka saya jawab ‘kira-kira masuk akal sehat atau tidak rata-rata 8 persen sekarang jadi 0,8 persen?’, kedua kalau keputusan itu tidak adil maka dia tidak akan langgeng, keputusan yang tidak adil akan menimbulkan kemarahan, ini namanya panggilan demonstrasi, orang akan protes karena nggak masuk akal. Saya sering mengalami dilema itu, tapi karena adanya patokan saya bisa berdebat, tunjukkan prinsip keadilan menurut Anda adil atau tidak, pengusaha yang ketemu saya akhirnya bilang tidak adil tapi aturannya begitu. Saya sebagai pemegang aturan di Jakarta saya buat aturan yang berkeadilan, silakan di tempat lain kalau tidak mau melakukan itu,” jelasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: