Wapres pun mengajak semua pihak untuk merenungkan kembali bagaimana memaknai perbedaan. “Masih adanya kasus penolakan pendirian rumah ibadah di beberapa daerah, juga kontestasi politik yang dikaitkan dengan isu agama, mengindikasikan masih ada pekerjaan rumah yang perlu dituntaskan,” ungkapnya.
Untuk itu, Wapres mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat, untuk sama-sama berkomitmen menjaga persatuan dan mencegah terjadinya konflik melalui pemaknaan yang baik terhadap perbedaan.
Baca Juga: Menyapa Mahasiswa Unisma, Wapres: Rawat lahToleransi, Kerukunan, Persatuan
“Hal ini tidak hanya menuntut peran pemerintah, tetapi juga seluruh komponen masyarakat, pemuka agama, media, partai politik, termasuk institusi pendidikan,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jatim Emil E. Dardak memaparkan bahwa pada tahun 2023, Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) di Jatim mencapai 77,55. Melampaui rata-rata indeks KUB nasional sebesar 76.02. In8 membuktikan bahwa Provinsi Jatim menjunjung tinggi moderasi dan mendukung penuh terciptanya kerukunan serta persatuan.
“Peningkatan indeks KUB ini agar menjadi cerminan bahwa Jawa Timur selalu menjaga interaksi sosial guyub rukun dan harmonis,” harapnya.
Hadir pula dalam acara ini, Pj. Walikota Malang Wahyu Hidayat, Sekretaris Dewan Pembina Yayasan UNISMA Mochtar Data, Rektor UNISMA Maskuri, dan segenap civitas academica UNISMA.
Baca Juga: Membawa Wejangan Ekosistem Halal, Ini Sejumlah Agenda Wapres Ma'ruf Amin di Malang
Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, M. Nasir, Masykuri Abdillah, M. Imam Azis, Zumrotul Mukaffa dan Arif Rahmansyah Marbun, serta Tim Ahli Wapres Nurdin Tampubolon, Johan Tedja dan Farhat Brachma.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement