Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dirjen Ketenagalistrikan Sebut 50% Lebih Anggaran Tahun 2024 akan Dikembalikan ke Rakyat

Dirjen Ketenagalistrikan Sebut 50% Lebih Anggaran Tahun 2024 akan Dikembalikan ke Rakyat Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengungkapkan program kerja subsektor ketenagalistrikan pada tahun 2024. Untuk tahun ini, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Ditjen Ketenagalistrikan sebesar Rp362,17 miliar.

Jisman menyebut bahwa dari total anggaran tersebut, sebanyak Rp205,7 miliar atau 56,8% akan digunakan untuk anggaran infrastruktur yang menyentuh langsung kepada masyarakat.

"Hampir 57% dari anggaran Ditjen Ketenagalistrikan itu kita kembalikan ke rakyat untuk anggaran infrastruktur melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) untuk 80.000 rumah tangga," katanya, dilansir dari siaran pers, Sabtu (20/1). 

Baca Juga: PLN UIP JBT Berhasil Garap 25 Proyek Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan Sepanjang 2023

Untuk memenuhi infrastruktur kelistrikan, Ditjen Ketenagalistrikan menargetkan pembangkit listrik sebesar 5.174,85 MW, transmisi sepanjang 1.692 kms, dan gardu induk 4.490 MVA. Dalam mendukung infrastruktur Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), target kumulatif yang dipatok pada tahun ini sebanyak 1.558 unit.

Jisman mengatakan bahwa tahun ini juga Ditjen Ketenagalistrikan akan mengembangkan sistem smart grid untuk lima lokasi. Smart grid tersebut nantinya akan menggabungkan sumber pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) ke dalam satu jaringan, sehingga akan saling melengkapi dengan pembangkit EBT yang memiliki intermitensi.

"Jika kita menginginkan satu grid itu lebih banyak menerima EBT seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan wind (angin), yang mungkin hanya 4 sampai 5 jam sehari, maka diperlukan smart grid yang membuat grid kita itu lebih fleksibel," ungkap Jisman. 

Dalam program subsidi listrik, pemerintah menargetkan 68,31 TWh atau senilai Rp73,58 triliun. Adapun peningkatan jumlah pelanggan listrik dipatok sebanyak 85,2 juta pelanggan, sementara untuk konsumsi listrik per kapita ditargetkan meningkat menjadi 1.448 KWh per kapita.

Baca Juga: Sudah Ada 2.704 Unit SPKLU dan SPBKLU yang Siap Ngecas Kendaraan Listrik

Adapun untuk susut jaringan, Jisman mengatakan bahwa akan berupaya menurunkan di angka 8,6%. Kemudian penurunan emisi ditargetkan sebesar 6,07 juta ton CO2. Sedangkan untuk target persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) subsektor ketenagalistrikan, pada tahun ini sebesar 37% dan target investasi subsektor ketenagalistrikan dipatok USD3,1 miliar. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: