Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penguatan Pendidikan Teknologi, Sains dan Digital, Visi Gibran Rakabuming untuk Indonesia Lebih Maju

Oleh: Sela Maulida, Wakil Koordinator Divisi Penelitian, Pengembangan dan Edukasi Tjokronesia

Penguatan Pendidikan Teknologi, Sains dan Digital, Visi Gibran Rakabuming untuk Indonesia Lebih Maju Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi Covid-19 telah mengubah sektor pendidikan secara mendalam dengan kebijakan penutupan sekolah dan penerapan pembelajaran daring (Mansyur, 2020). Meskipun peserta didik mengalami kejenuhan, situasi ini mendorong sekolah dan guru untuk melakukan inovasi dalam waktu singkat (Sadikin & Hamidah, 2020).

Dalam konteks ini, pemanfaatan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran semakin penting. Media pembelajaran yang didukung oleh teknologi membuka peluang untuk menyajikan materi secara menarik dan menyenangkan, membangkitkan semangat peserta didik (Yaumi, 2021). Perkembangan teknologi memungkinkan penyediaan informasi baru yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran, menjadikannya praktis dan fleksibel, dapat diakses di mana saja dan kapan saja (Ritonga et al., 2020).

Baca Juga: Transisi Energi dan Komitmen Strategis Cawapres Gibran Rakabuming Raka

Perubahan paradigma akibat pandemi Covid-19, meskipun membawa dampak negatif, mendorong sektor pendidikan untuk terus berkembang melalui integrasi teknologi dan inovasi pembelajaran. Ini menunjukkan bahwa dalam setiap krisis, terdapat peluang untuk transformasi positif, memperkuat ketahanan sektor pendidikan.

Revolusi pembelajaran berbasis digital tidak hanya inovasi dalam penggunaan alat elektronik, tetapi juga menciptakan jaringan internet sebagai alat bantu untuk meningkatkan kualitas pendidikan (Nurcahyo & Afryaningsih, 2018). Dunia digital tidak hanya mempengaruhi, tetapi juga mengubah perilaku dan kebiasaan, menyebabkan perubahan signifikan dalam pendekatan pembelajaran.

Penting bagi dunia pendidikan memahami bahwa digitalisasi kehidupan terus berkembang pesat. Ini harus menjadi fokus pembacaan agar dapat mempersiapkan anak didik dengan keterampilan yang relevan untuk menghadapi masa depan (Nurcahyo & Afryaningsih, 2018). Dalam konteks ini, pendidikan perlu mengantisipasi kebutuhan kecakapan hidup siswa dua puluh tahun ke depan, dengan penyesuaian terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, serta pengembangan sistem pembelajaran dan pelatihan berbasis digital (Damayanti, 2019).

Pendidikan berbasis digital tidak hanya memberikan keterampilan akademis, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan hidup yang relevan dengan tuntutan era modern. Ini merupakan tantangan dan peluang bagi dunia pendidikan untuk bertransformasi dan memberikan kontribusi positif dalam menghadapi dinamika perubahan yang terus berkembang di era digital.

Sistem pendidikan di Indonesia perlu menggeser fokusnya dari sekadar mencetak intelektual menuju pembangunan kreativitas mahasiswa. Sebagaimana disampaikan oleh Hamengkubuono (2019), kebebasan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kreativitas menjadi kunci dalam menumbuhkan siswa yang berpotensi menjadi inovator. Tantangan dan kebebasan untuk berkreasi, bereksplorasi, dan bereksperimen akan memupuk semangat keingintahuan mahasiswa, sehingga teori dan dunia nyata dapat bersinergi.

Hamid (2019) menyoroti pentingnya jiwa kemandirian sebagai karakter utama generasi muda. Kemandirian bukan hanya kemampuan bekerja sendiri, tetapi juga menjadi fondasi dalam menjalani kehidupan. Generasi muda perlu diajak untuk memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri dan masyarakat, menjadi agen perubahan, dan memimpin pembangunan bangsa.

Di era teknologi saat ini, teknologi memainkan peran signifikan dalam berbagai sektor kehidupan. Pendidikan teknologi dan informasi menjadi krusial dalam konteks ini. Para pekerja perlu memahami teknologi untuk bersaing dan berkontribusi dalam proses produksi. Oleh karena itu, pemerintah dan institusi pendidikan perlu fokus pada peningkatan literasi teknologi agar generasi muda dapat memanfaatkannya secara optimal.

Penguatan pendidikan, sains, dan teknologi, serta digitalisasi, memegang peran sentral dalam mengukir masa depan suatu bangsa. Kualitas pendidikan yang diterima oleh generasi dan kemampuan menguasai sains serta teknologi menjadi kunci kemajuan sebuah negara. Inovasi, sebagai tonggak kemajuan, akan muncul sejalan dengan perkembangan di bidang ini. Oleh karena itu, menurut Gibran Rakabuming Raka, suatu bangsa perlu mengalokasikan dana riset dan inovasi sebesar 1.5-2.0% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dalam kurun waktu 5 tahun.

Investasi dalam pendidikan merupakan fondasi utama dalam upaya menciptakan masyarakat yang cerdas dan terampil. Kebijakan pemerintah yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan melibatkan berbagai aspek, mulai dari pendanaan hingga pengembangan kurikulum. Dalam hal ini, pengembangan dana abadi pendidikan menjadi pilihan strategis, memberikan dukungan jangka panjang yang konsisten untuk sektor ini.

Pengembangan sains dan teknologi menjadi kunci utama dalam menjawab tantangan global dan memacu pertumbuhan ekonomi. Kebijakan investasi yang terarah pada riset dan pengembangan teknologi dapat membuka peluang besar untuk menciptakan inovasi yang membawa dampak positif. Dana abadi pesantren, kebudayaan, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) menjadi instrumen penting dalam memastikan berbagai aspek kehidupan masyarakat tercakup dalam upaya penguatan.

Digitalisasi, sebagai unsur modernisasi, juga memegang peran signifikan. Transformasi digital membawa dampak positif terutama dalam efisiensi dan aksesibilitas informasi. Oleh karena itu, kebijakan yang mendukung digitalisasi perlu ditekankan dalam rencana pembangunan. Dana abadi kebudayaan dapat diarahkan untuk mendukung upaya digitalisasi dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya.

Baca Juga: Langkah Pemberantasan Kemiskinan, Program Ambisius Gibran Rakabuming untuk Indonesia

Kemandirian suatu bangsa tidak hanya tercermin dalam keberhasilannya mengatasi masalah internal, tetapi juga kemampuannya bersaing secara global. Penguatan pendidikan, sains, dan teknologi, termasuk digitalisasi, menjadi kunci untuk mencapai tujuan ini. Dana riset dan inovasi yang signifikan, bersama dengan kebijakan investasi yang tepat, akan membantu menciptakan fondasi yang kuat bagi kemajuan jangka panjang suatu negara. Dengan demikian, masyarakat dapat menantikan masa depan yang lebih cerah, inovatif, dan bersaing di panggung global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: