Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akademisi Puji Pidato AHY soal Pertahanan dan Tantangan Global, 'Ini Urusan Perut Rakyat'

Akademisi Puji Pidato AHY soal Pertahanan dan Tantangan Global, 'Ini Urusan Perut Rakyat' Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Akademisi dari Universitas Negeri Semarang Dr Hamda Tri Atmaja mengakui pidato Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tentang 'Indonesia Kuat, Maju & Makin Berperan di Dunia,' di Yogyakarta beberapa hari lalu, tidak hanya berbicara tentang pertahanan dan politik internasional dalam konteks tradisional.

"Dari perspektif sejarah politik, saya melihat bahwa pidato ini memberi tawaran lebih luas mengenai dampak nyata pertahanan dan politik internasional terhadap kesejahteraan rakyat,” kata Dr. Hamdan.

Hamdan menilai gagasan AHY sangat relevan terkait tantangan global dan hubungannya dengan kondisi ekonomi nasional.

Untuk itu, masalah geopolitik dan ekonomi sangat berkaitan satu sama lain.

"Ini secara langsung berpengaruh pada 'urusan perut rakyat'. Ini adalah pemahaman yang penting, sebab seringkali urusan pertahanan dan hubungan internasional dipandang terpisah dari kehidupan sehari-hari warga," tambahnya.

Ia menilai di era globalisasi, kebijakan luar negeri dan pertahanan mempengaruhi segala aspek kehidupan, mulai dari harga kebutuhan pokok hingga kesempatan kerja.

Menurutnya, pertahanan dan keamanan tidak hanya berbicara tentang senjata atau diplomasi, tetapi juga tentang bagaimana memastikan stabilitas yang memungkinkan pembangunan ekonomi berkelanjutan.

"Konflik global dan instabilitas politik bisa menimbulkan efek domino yang mengancam keamanan pangan dan ekonomi. Pidato AHY dengan cerdik menggambarkan bagaimana perang di Ukraina dapat mempengaruhi harga gandum, yang kemudian berdampak pada harga makanan pokok di Indonesia," tuturnya.

Sejarah politik Indonesia menunjukkan bahwa kestabilan internal dan eksternal seringkali saling terkait, kata Hamdan.

"Membangun hubungan internasional yang kuat dan pertahanan nasional yang solid bukan hanya untuk mempertahankan kedaulatan, tetapi juga untuk menjamin kesejahteraan rakyat”.

Pidato AHY yang menekankan perlunya 'million friends zero enemy' dalam diplomasi, yang menunjukkan pentingnya kerjasama internasional dalam menghadapi tantangan global, tanda Hamdan.

Terakhir, pidato ini juga memberi perhatian pada kesejahteraan TNI, Polri, dan veteran, urai Hamdan. “Ini adalah langkah penting dalam membangun sistem pertahanan yang kuat, sebab prajurit yang sejahtera adalah kunci dari pertahanan yang efektif. Sebagai bangsa yang telah melalui berbagai ujian sejarah, Indonesia harus memastikan bahwa kebijakan pertahanannya tidak hanya melindungi wilayahnya, tetapi juga memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya,” kata Hamdan menekankan.

Dengan demikian, urainya lebih lanjut, “pidato AHY memberikan wawasan bahwa pertahanan, keamanan, dan politik internasional merupakan elemen penting dalam memajukan kesejahteraan rakyat. Sebagai akademisi sejarah politik, saya melihat ini sebagai langkah maju dalam pemikiran politik Indonesia, dimana keamanan nasional dan kesejahteraan rakyat berjalan bersangkut pautnya dengan kehidupan rakyat," urainya.

“Dalam konteks historis, pemahaman ini mencerminkan perkembangan pemikiran politik Indonesia yang lebih matang, di mana keamanan nasional dan kesejahteraan rakyat dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan," kata Hamdan menutup percakapan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: