Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, mendominasi wilayah Jawa Timur berdasarkan survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul mengatakan, setidaknya ada tiga faktor yang membuat elektabilitas Prabowo-Gibran mendominasi kota yang terkenal dengan kesenian reog tersebut.
Gus Ipul menyebut bahwa faktor pertama adalah terkait pengaruh dari ulama dan para kyai sangat signifikan.
"Kedua, dukungan tersirat dari Presiden Jokowi juga berperan penting," ujar Gus Ipul dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (2/2/2024).
Gus Ipul mengatakan, dukungan dari ulama dan kyai, termasuk mereka yang jarang muncul di publik, sangat berpengaruh di mana mayoritas ulama di Jawa Timur cenderung memilih Pak Prabowo.
"Banyak kyai dari desa yang secara proaktif menyatakan dukungan, meskipun mereka tidak pernah secara langsung berinteraksi dengan paslon atau tim sukses," ujarnya.
Baca Juga: Kaesang: Prabowo-Gibran Satu Putaran, PSI Masuk Senayan!
Faktor kedua, yaitu dukungan dari Presiden Jokowi, memiliki pengaruh signifikan di Jawa Timur, mengingat tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi di wilayah ini masih tinggi.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi mengatakan, dukungan Gubernur Jatim dan Ketua PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa juga mendongkrak suara Prabowo-Gibran di Jatim.
"Survei ini dilakukan setelah Bu Khofifah mendukung Prabowo-Gibran. Hasilnya, memang elektabilitas pasangan nomor urut 2 meningkat pesat," ujar Burhan.
Baca Juga: Prabowo: Sisa Hidup Saya untuk Rakyat Indonesia!
Diketahui dalam survei yang dilakukan pada 14-19 Januari 2024 tersebut Prabow-Gibran unggul di Jatim dengan perolehan 56,2 persen.
Selain itu, dari perbandingan survei Indikator pada akhir Desember 2023, swing voters masih 11,6 persen. Kini, pada akhir Januari 2024, angkanya turun menjadi 8,2 persen.
Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement