Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fery Farhati dan Rustini Murtadho Wisata Wastra di Bangkalan Madura

Fery Farhati dan Rustini Murtadho Wisata Wastra di Bangkalan Madura Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Bangkalan -

Pulau Madura menjadi salah satu kota di Indonesia yang memiliki kekayaan batik. Dalam kunjungannya ke Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur Fery Farhati dan Rustini Murtadho menyempatkan diri untuk berwisata wastra batik khas Madura.

Keduanya berkunjung ke sentra batik tulis bernama Batik Peri Kecil. Sebuah sentra batik yang menjual dan menghadirkan kain batik khas Madura mulai dari Batik Bangkalan, Batik Sampang, Batik Pamekasan, hingga Batik Sumenep.

Fery dan Rustini melihat satu per satu kain batik khas Madura yang tersusun rapi di dalam rak. Berbeda dengan batik dari daerah lain, kain batik khas Madura memiliki beragam motif dan corak yang unik. Motifnya dibuat secara tradisional dan menggunakan pewarna alami.

Semua batik yang ada di sentra tersebut merupakan batik tulis tidak ada batik printing. Hal ini dilakukan oleh pemiliknya untuk menjaga keotentikan batik tulis dan ikut melestarikan para perajin batik tulis Madura.

Fery mengagumi pemilik sentra Batik Peri Kecil yang tetap menjaga dan melestarikan batik Indonesia meski sempat mengalami kesulitan saat Covid-19 melanda dunia khususnya Indonesia.

"Semua karya Pak Mulat dan perajin di sini begitu istimewa. Meski harus melewati rintangan terlebih saat Covid-19 tapi beliau tetap bertahan menjaga wastra Indonesia ini," kata Fery, Rabu, 31 Januari 2024.

Baca Juga: Lihat Proses Pembuatan Kain Ecoprint, Fery Farhati Apresiasi Produk Penyandang Disabilitas di Ternate

Dia juga mengapresiasi pemilik sentra tersebut yang turut memberdayakan para perajin di sekitar dan memberikan ruang kepada anak muda hingga anak-anak kecil yang ingin belajar membatik.

Sementara itu, pemilik Sentra Batik Peri Kecil, Mulat mengatakan para perajin batik di Madura masih kesulitan mendapatkan harga yang stabil pada bahan baku pewarna. Dia berharap, Indonesia bisa memproduksi sendiri pewarna sintesis.

"Kesulitan kami dari perajin itu sebenarnya di bahan karena bahan pewarna kita ini masih impor. Sepertinya belum ada yang produksi di dalam negeri untuk warna sintesis sehingga ada fluktuasi dalam pembelian bahan pewarna," ucap Mulat.

Dia mengapresiasi Fery Farhati dan Rustini yang telah peduli terhadap Wastra Indonesia khususnya Madura. Dengan hadirnya Fery dan Rustini ini Mulat berharap, Batik Madura semakin terkenal dan diterima oleh berbagai kalangan.

"Kami senang ada yang peduli dengan Batik Madura, harapannya ke depan Batik Madura lebih bisa diterima oleh semua kalangan. Dengan hadirnya Ibu Fery dan Rustini membuktikan bahwa Batik Madura bisa digunakan oleh semua kalangan termasuk tokoh-tokoh penting," tuturnya.

Baca Juga: Kunjungi Wayang Kertas Wondertex Mbah Brambang, Sukoharjo, Fery Farhati Diberi Wayang Puntadewa dan Kresna

Selain ke Batik Peri Kecil, istri dari paslon nomor urut 1 ini juga mengunjungi pusat batik dengan gaya artistik joglo bernama Batik Tresna Art.

Pusat batik yang berada di Kabupaten Bangkalan ini telah terkenal. Banyak wisatawan mancanegara hingga tokoh nasional yang sudah berkunjung ke sentra batik tersebut.

Sebagai informasi, dalam kunjungan Fery dan Rustini di Bangkalan dan Sampang, Jawa Timur mereka juga bersilaturahmi ke sejumlah pondok pesantren di Sampang dan Bangkalan diantaranya Ponpes At-Taroqqi, Ponpes Bustanul Huffad Assaidiyah, Ponpes Darut Tauhid Injelan, dan Ponpes Syaichona Moh. Cholil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: