Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemilu Satu Putaran Diprediksil Bikin IHSG Meroket ke Level 8.150, Kalau Dua Putaran?

Pemilu Satu Putaran Diprediksil Bikin IHSG Meroket ke Level 8.150, Kalau Dua Putaran? Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas Isfhan Helmy menilai, pemilihan umum (Pemilu) calon presiden dan wakil presiden akan berpengaruh pada kinerja IHSG di tahun ini. Menurutnya, Pemilu satu putaran akan lebih berdampak positif dibandingkan Pemilu dua putaran.

"Saya memperkirakan IHSG akan terus menanjak dan bisa menutup tahun di atas 8.150. Secara valuasi, estimasi P/E untuk IHSG jika pemilu dilaksanakan 1 putaran adalah 16x, sedangkan untuk 2 putaran adalah 15.3x," ujarnya di Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Sementara sektor-sektor yang biasanya mempunyai performa cukup baik setelah pemilu antara lain, industrial estate dan juga infrastruktur, dalam hal ini Ia menyukai emiten-emiten semen. Disamping itu perhatian terhadap sektor kesehatan juga akan memberi outlook lebih cerah kepada operator rumah sakit. Baca Juga: Tangguh hingga Akhir, IHSG Terapresiasi 0,68% pada Penutupan Perdagangan Hari Ini

"Sedangkan sektor-sektor utama penggerak IHSG pasca pemilu masih akan datang dari perbankan dan juga telekomunikasi," katanya.

Lalu bagaimana bila Pemilu berlangsung dua putaran? Pergerakan IHSG akan lebih berpengaruh pada sentimen Pemilu, dimana jika akan berlangsung dua putaran maka ketidakpastian akan membuat dana asing keluar dari pasar saham.

Hal ini pernah terjadi pada tahun 2004, dimana dalam kurun waktu antara dua bulan setelah hasil pemilu putaran pertama ditetapkan, IHSG tercatat turun hingga 18%. Namun, keadaan berbalik sejak pemilu putaran kedua dilaksanakan pada 20 September 2004, dimana IHSG berhasil mencatatkan rally sebesar 22%. 

“Jika skenario dua putaran terjadi lagi pada pemilu 2024, maka kami perkirakan tekanan jual akan terjadi di pasar saham dan membuat IHSG turun hingga dibawah level 7,000. Namun, ini hanya akan berlangsung hingga bulan Mei, dimana pasar saham akan berbalik arah menjelang dilaksanakan nya Pemilu putaran kedua pada 26 Juni 2024," ucapnya. Baca Juga: Tutup Masa Sidang DPR Jelang Pemilu, Puan: Semoga Kita Semua Terpilih Kembali

Hal ini akan sangat didukung jika elektabilitas salah satu capres unggul jauh, sehingga indikasi pemenang pemilu sudah dapat tergambarkan. "Jika ini terjadi dan pemenang pemilu sesuai ekspektasi pasar maka IHSG akan mampu tutup tahun di level 7,800,” pungkas Ishfan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: