Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gibran Rakabuming Raka: Simbol Kemajuan Pemuda Indonesia

Oleh: Emha Hafidz, Ketua Gerakan Pemuda Pelopor Kemajuan Bangsa (Garda Perkasa)

Gibran Rakabuming Raka: Simbol Kemajuan Pemuda Indonesia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada 09 Juni 2019 Gibran bersama 4 (empat) temannya mendirikan aplikasi pencari kerja freelance dan part time bernama Kerjaholic. Didirikannya aplikasi tersebut adalah symbol kepedulian Gibran terhadap kebutuhan dikalangan pemuda, khususnya bagi pencari kerja. Satu bulan kemudian bersama dengan adiknya yang kini mengemban amanah sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, kemudian Chef Arnold Poernomo dan Randy Julius mendirikan restoran bernama Mangkokku. Ketertarikan Gibran pada dunia usaha secara langsung membuka peluang bagi para pencari kerja dalam rangka menumbuhkan perekonomian Indonesia.

Pada Sabtu, 16 Desember 2023 Gibran berkunjung ke Kalimantan Timur, Balikpapan. Kunjungan Gibran dalam rangka menggelar diskusi bersama pemuda pelaku UMKM dan industri kreatif. Bertempat disatu kedai kopi, Gibran menampung banyak saran, mulai dari e-sport, musik, hingga film. Indonesia adalah negara yang besar dan potensial, sebab itu Gibran bertekad untuk merangkulnya agar Indonesia secara perlahan bisa keluar dari middle income trap. Perlu diketahui bahwa middle income trap adalah suatu keadaan ketika negara berhasil mencapai Tingkat pendapat menengah, namun tidak dapat keluar dari tingkatan tersebut untuk menjadi negeri maju. Jika diistilahkan dengan bahasa kekinian, maka middle income trap dapat diartikan kondisi perekonomian yang stuck; “tersangkut” ditingkat pendapat menengah.

Baca Juga: Politik Riang Gembira ala Gibran Rakabuming Raka

Mengutip pernyataan Ketua Umum Rakyat Pro Gibran Milenial (RPGM) Maulidan Isbar yang akrab disapa Lidan bahwa hadirnya Gibran dikancah politik Indonesia sejak terdaftarnya sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) Indonesia akan membawa sejarah baru bagi politik Indonesia. Kehadiran Gibran adalah upaya dekonstruksi politik Indonesia agar tidak hanya diisi, bahkan didominasi oleh Politisi senior sehingga eksistensi pemuda bak buih tertiup angin. Oleh karena itu, sudah waktunya melakukan refreshment atau “penyegaran” pemuda mengisi posisi-posisi strategis di Indonesia. Upaya demikian dapat dimulai dengan membersamai perjuangan Gibran Rakabuming Raka sebagai symbol kemajuan pemuda Indonesia.

Kehadiran Gibran sebagai simbol kemajuan pemuda kerap kalil menuai sindirian, bahkan diremehkan. Menanggapi hal tersebut, Gibran “masa bodoh” atas anggapan cawapres lain bahwa Gibran adalah saingan enteng dalam debat cawapres yang akan diselenggarakan oleh KPU pada Jum’at mendatang. Gibran menanggapi dengan santai dan elegan sebagaimana dikutip liputan 6 di Balai Kota Solo Jum’at kemarin. Gibran tidak takut lantaran berbekal pengalamannya sebagai Wali Kota.

Salah satu ciri khas seorang pemuda adalah pandai bergaul dan bersosialisasi dengan masyarakat. Ciri khas tersebut dibuktikan dengan deklarasi mendukung Gibran oleh 2.000 pedagang kopi keliling atau yang dikenal dengan istilah “starling” di Parkir Timur GBK Senayan, Jakarta Pusar pada Selasa, 12 Desember 2023. Salah satu pedagang kopi bernama Musawir menyatakan deklarasi tersebut, “Kami 2.000 Starling Taretan Gibran mendukung pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi presiden 2024”. Ciri lain dari pemuda adalah humble atau sederhana, sebagaimana Gibran menyapa para pedagang kopi keliling bahkan memesan segelas kopi hitam sebelum naik ke atas panggung.

Bicara tentang pemuda, maka bicara tentang visioner; maju, jauh dan panjang. Sebagaimana dikatakan Politikus Golkar Ravindra Airlangga bahwa Gibran Rakabuming Raka memulai akselerasi potensi melalui pengerahan pelajar Tingkat SMK atau Vokasi guna memajukan sektor digital, seperti big data analytics, cyber security, artificial intelligence hingga blockchain. Sektor digital memiliki peran penting dalam menentukan kemajuan Indonesia, salah satunya birokrasi pemerintahan pada hilirisasi digital.

Keterlibatan Gibran sebagai pemuda dalam dinamika politik Indonesia, mulai dari mengemban amanah sebagai Walikota Solo hingga pencalonannya sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 melambangkan semangat partisipatif pemuda dalam membangun negara. Keterlibatannya sekaligus menjadi bukti kepedulian pemuda dalam membangun negara. Dimulai dari karirnya sebagai pengusaha muda yang sukses, Gibran memberikan perspektif baru terkait manajemen dan inovasi ke dalam politik. Keberaniannya menyuarakan aspirasi generasi muda mencerminkan dorongan untuk memberikan kontribusi nyata membangun Indonesia.

Gibran menunjukkan komitmen pada pemberdayaan ekonomi pemuda yang dibuktikan melalui program dan inisiatif, ia berupaya menciptakan peluang dan memberikan dukungan kepada usaha kecil dan menengah (UMKM). Inisiatif semacam ini membantu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi pemuda, yang memberikan dampak positif dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sejalan dengan popularitasnya Gibran juga dihadapkan pada intrik politik yang menjadi tantangan serta menuai kritik. Tak dapat dihindari bahwa munculnya asumsi-asumsi publik terkait nepotisme dan transparansi menjadi bahan evaluasi yang wajar. Oleh karena itu, Gibran perlu memastikan bahwa langkah-langkahnya selalu terbuka untuk pemeriksaan publik, sehingga dapat mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap perannya dalam pembangunan bangsa sekaligus menjaga nama baik pemuda Indonesia.

Baca Juga: TKN Prabowo-Gibran Beri Tanggapan Soal Dugaan Manipulasi Pemilu Melalui Pemindahan TPS di Dramaga

Secara keseluruhan, keberadaan Gibran Rakabuming Raka dalam dunia politik menjadi simbol positif bagi kemajuan pemuda Indonesia. Berangkat dari kombinasi antara kewirausahaan, partisipasi politik, dan pemberdayaan ekonomi. Gibran menunjukkan potensi pemuda dalam mencapai perubahan positif melalui penerapan hak politiknya sebagai bagian dari warga negara. Tantangan dan evaluasi konstruktif adalah suatu keniscayaan, namun tetaplah hal tersebut menjadi bagian dari perjalanan menuju kepemimpinan yang berkualitas dan berkelanjutan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: