Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akulturasi Budaya Tionghoa dan Jawa, Grebeg Sudiro Naik Level dari Tradisi Kelurahan Jadi Event Internasional

Akulturasi Budaya Tionghoa dan Jawa, Grebeg Sudiro Naik Level dari Tradisi Kelurahan Jadi Event Internasional Kredit Foto: Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi event Grebeg Sudiro 2024, sebuah tradisi yang digelar di Kelurahan Sudiroprajan, Solo, Jawa Tengah, sebagai bentuk akulturasi budaya antara Tionghoa dan Jawa.

Event yang memasuki tahun ke-15 ini merupakan simbol dan wujud aktualisasi, akulturasi, pembauran, dan harmoni dalam kebhinekaan di kawasan heritage Pasar Gede dan Kampung Pecinan yang menjadi bagian Kelurahan Sudiroprajan.

Baca Juga: Ecopreneur di Bali Mendapatkan Perhatian Menparekraf Sandiaga Uno

“Grebeg Sudiro menjadi event KEN (Karisma Event Nusantara) pertama tahun 2024 yang digelar. Saya mencari event-event seperti ini, yang bisa naik kelas dari event kelurahan naik menjadi event provinsi. Saya berharap ini bisa menjadi event internasional. Ini juga sebuah gerakan masyarakat yang menginspirasi kita untuk bangkit, ekonomi kita digerakkan dari sektor konsumsi dan di event ini kita melakukannya,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno saat berkunjung ke Kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah Sabtu kemarin (10/2/2024). 

Presiden Joko Widodo, kata Menparekraf Sandiaga, telah berpesan bahwa pascapandemi harus dipastikan ada event-event berkualitas yang bisa mendatangkan dampak positif langsung bagi masyarakat.

“Menariknya, selain ini adalah event pertama KEN. Event ini juga berdekatan dengan Imlek, keseruannya pas dengan budaya Jawa. Menjadi simbol bahwa kita semua saudara dalam kebhinekaan Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: 2 Festival Klungkung Berhasil Lolos Kharisma Event Nusantara 2024 dari Kemenparekraf

Menparekraf juga mengarahkan agar event yang digelar mulai 27 Januari sampai 24 Februari 2024 dapat dikembangkan melalui platform digital. “Saya ingin strategi storynomicnya dikembangkan dan didokumentasikan dalam bentuk digital sehingga event ini bisa menjadi contoh event-event lain di Indonesia. Kalau bisa konten-kontennya terus ditingkatkan,” katanya.

Selain berbarengan dengan perayaan imlek. Tahun ini, Grebeg Sudiro berbarengan dengan kampanye salah satu paslon capres/cawapres di Solo dan ternyata masyarakat yang datang ke kampanye itu berbelanja dan berburu wisata kuliner.

“Jadi pergerakan ini menghasilkan peningkatan kunjungan bagi wisatawan salah satunya melalui Grebeg Sudiro. Dampaknya luar biasa, ini event yang dikemas dengan baik secara waktu juga tepat berbarengan dengan Imlek dan kita saksikan penutupannya pada 22 Februari 2024. Kami akan menghitung dampaknya secara menyeluruh,” ujarnya.

'Grebeg' dalam tradisi Jawa, merujuk pada perayaan rutin dan ucapan syukur untuk memperingati peristiwa penting. Sementara 'Sudiro' diambil dari Kampung Sudiroprajan di sekitar Pasar Gede. Tradisi ini awalnya untuk memperingati ulang tahun Pasar Gede Hardjonagoro yang digagas oleh warga etnis Tionghoa dan Jawa di Kampung Sudiroprajan.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik Terus Diupayakan

Dengan semangat kebhinekaan, Pemerintah Kota Solo mendukung Grebeg Sudiro sebagai perayaan tahunan. Grebeg Sudiro melibatkan dua kegiatan utama, yakni sedekah bumi dan kirab budaya. Sedekah bumi mengekspresikan rasa syukur pedagang Pasar Gede dan masyarakat sekitar. 

Sementara kirab budaya melibatkan kebersamaan dua etnis, Tionghoa dan Jawa, dengan menampilkan tarian khas Jawa, serta pertunjukan Liong dan Barongsai.

Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, dikenal sebagai Kampung Pecinan karena dihuni banyak etnis Tionghoa. Wilayah ini mencakup Kampung Kepanjen, Balong, Mijen, Ngampil, Samaan, Ketandan, Limolasan, dan Balong Lengkong.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: