Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Moncer, Industri Manufaktur Konsisten Jadi Penyumbang Terbesar dalam Capaian Ekspor Nasional

Kinerja Moncer, Industri Manufaktur Konsisten Jadi Penyumbang Terbesar dalam Capaian Ekspor Nasional Kredit Foto: PT Alba Unggul Metal
Warta Ekonomi, Jakarta -

Secara konsisten, industri pengolahan nonmigas masih menjadi sektor unggulan yang memberikan kontribusi besar terhadap capaian kinerja ekspor nasional. 

Adapun sektor yang menjadi penyumbang terbesar terhadap capaian nilai ekspor industri manufaktur nasional sepanjang 2023, yakni industri logam dasar sebesar USD42 miliar.

Kemudian disusul industri makanan dan minuman (USD41,69 miliar), industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik (USD18,12 miliar), industri kimia, farmasi dan obat tradisional (USD17,30 miliar), serta industri alat angkutan (USD13,12 miliar).

Baca Juga: Sentuh Rp565 Triliun pada 2023, Kinerja Investasi Manufaktur Terus Melesat di Dekade Terakhir

Tak heran jika Kementerian Perindustrian terus berupaya meningkatkan nilai ekspor produk manufaktur, termasuk menambah diversifikasi produknya. Dalam meningkatkan diversifikasi produk ekspor, Kemenperin terus mendorong jenis produk ekspor yang dihasilkan dengan kompleksitas tinggi atau bernilai tambah tinggi seperti dari hasil hilirisasi nikel.

“Jenis produk baru yang diekspor dengan high complexity, sebagian besar berupa logam dasar hasil hilirisasi nikel seperti stainless steel ingot dan CRC, serta kendaraan roda dua. Selainnya merupakan produk baru dengan low complexity seperti aluminium oksida, dan turunan CPO,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Jika capaian ekspor produk manufatur semakin meroket, maka hal itu akan memperkuat neraca perdagangan sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Maka itu perlu strategi yang adaptif, responsif, dan kolaboratif yang dilakukan secara terintegrasi. Apalagi, untuk menggenjot ekspor ini, Bapak Presiden telah membentuk Satgas Peningkatan Ekspor,” tuturnya.

Baca Juga: Ekspor Nonmigas Moncer, Neraca Perdagangan RI Kembali Surplus di Desember 2023

Satgas tersebut terdiri dari Tim Pengarah yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan terdapat Tim Pelaksana. “Untuk tugas tim pelaksana, antara lain adalah melakukan pengembangan sumber daya dan industri ekspor termasuk peningkatan produktivitas dan daya saing, serta menetapkan strategi peningkatan peran ekspor usaha mikro, kecil, dan menengah dengan mengintegrasikan ke dalam ekosistem penyedia ekspor nasional,” papar Agus.

Kementerian Perindustrian juga tetap memiliki komitmen yang serius dalam menjalankan hilirisasi industri, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di Indonesia agar menjadi produk-produk yang memiliki nilai jual yang tinggi, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor. Hilirisasi industri ini sejalan dengan tekad pemerintah untuk melarang ekspor bahan mentah.

“Hilirisasi industri menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju, yang juga sejalan dengan Visi Indonesia Emas Tahun 2045. Seperti yang Bapak Presiden Jokowi sampaikan bahwa sebuah negara dapat dikatakan sebagai negara maju, jika negara-negara lain telah memiliki ketergantungan terhadap suatu produk yang dihasilkan oleh negara maju tersebut,” imbuhnya.

Baca Juga: Ekspor Kuat, Neraca Perdagangan Indonesia pada Januari 2024 Tetap Surplus

Sebagai informasi, Kemenperin mencatat ekspor sektor manufaktur tembus USD186,98 miliar atau menyumbang 72,24 persen dari total nilai ekspor nasional sebesar USD258,82 miliar pada tahun 2023.

Dengan upaya dan segala strategi yang disiapkan, Kemenperin pun meyakini industri manufaktur kembali mampu meraih kinerja positif pada tahun Naga Kayu ini. “Untuk tahun 2024, kami menargetkan USD193,4 miliar. Kami optimistis bisa tercapai,” ungkap Agus. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: