Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Otorita IKN Tengah Rancang Kerangka Kebijakan ESG di IKN Nusantara

Otorita IKN Tengah Rancang Kerangka Kebijakan ESG di IKN Nusantara Kredit Foto: Twitter/IKN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan bahwa saat ini tengah menyiapkan kerangka kebijakan Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam pembangunan IKN Nusantara. 

“Kami sedang menyiapkan kebijakan umum terkait dengan ESG, kemudian ESG Management System & Guidelines, serta Pedoman Teknis,” ujar Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita Ibu Kota Nusantara, Myrna A. Safitri, dalam acara seminar bertajuk "Selamatkan Planet Bumi Melalui Penerapan Prinsip ESG”, di Jakarta, Minggu (18/2/2024). 

Myrna menjelaskan bila dalam pedoman teknis akan terkait dengan resiko dan dampak lingkungan hidup, polusi, konversi hutan, kehati, perubahan iklim, mayarakata adat dan lokal, tenaga kerja, kesehatan dan keselamatan masyarakat. “Serta warisan budaya dan partisipasi,” ucapnya. 

Baca Juga: KLHK Tegaskan Pembangunan Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan Sesuai Prinsip ESG

Adapun Myrna menyebut, dalam kebijakan ESG IKN beberapa key performance indicators (KPI) IKN yang disusun pun telah memasukan unsur ESG didalamnya. Misalnya saja, KPI mendesain sesuai kondisi alam, dimana lebih dari 75% dari 256.000 hektar area untuk ruang hijau (65% area dilindungi dan 10% produksi makanan), 100% penduduk dapat mengakses ruang hijau rekreasi dalam 10 menit, dan 100% penggantian ruang hijau untuk setiap bangunan bertingkat institusional, komersial dan hunian (bangunan lebih dari 4 lantai). 

Baca Juga: KLHK Tegaskan Pembangunan Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan Sesuai Prinsip ESG

Selain itu, KPI IKN juga terdapat rendah emisi karbon, dengan rincian instalasi kapasitas energi terbarukan akan memenuhi 100% kebutuhan energi IKN, lalu 60% penghematan energi untuk konservasi energi dalam gedung, dan net zero emission untuk IKN (saat beroperasi) di 2045 di kawasan 256.000 hektar.
Adapula, KPI sirkuler dan tangguh yang mencakup lebih dari 10% dari lahan 256.000 hektar tersedia untuk kebutuhan produksi pangan, 60% daur ulang timbulan limbah padat di tahun 2045. 

“Dan 100% air limbah akan diolah melalui sistem pengolahan pada tahun 2035,” tutup Myrna. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: