Mundurnya Ketua KPU Disebut Tak Akan Ganggu Proses Pemilu yang Sedang Berjalan
Pengamat politik sekaligus peneliti Exposit Strategic, Arif Susanto mendesak Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari mundur dari jabatannya.
Hal ini Arif sampaikan di acara diskusi "Pemilu Buruk dan Abai Moral: Hanya Di Era Jokowi" yang diadakan PARA Syndicate pada Selasa (20/2/24) di Jakarta.
“Saran saya ketua KPU mundur saja deh,” ucap Arif.
Arif menyampaikan demikian karena menurutnya penyelenggara pemilu 2024 saat ini tidak bekerja secara profesional.
Ia menyinggung soal Ketua KPU yang telah divonis melanggar etik dan diberi peringatan terakhir terkait pencalonan salah satu calon (Gibran). Bawaslu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menurut Arif juga tak bisa berbuat banyak mengenai situasi semerawut saat ini.
Baca Juga: Pemilu 2024 Jadi yang Terburuk, Pengamat Blak-blakan Beber 5 Alasannya!
“Penyelenggara pemilu tidak profesional, ada banyak pembiaran pelanggaran mulai dari politisasi Bansos, politik uang, lalu ada sebagian tempat penggunaan isu SARA, Hoax dan semuanya kita bisa lihat pelanggaran itu terjadi terang benderang,” jelasnya.
“Tapi saya kira Bawaslu mendiamkannya termasuk Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Tiga lembaga penyelenggara pemilu sama sekali tidak profesional,” tambahnya.
Arif juga menilai lebih baik Ketua Umum Komisi Pemilihan Umum (KPU) mundur karena masalah yang muncul di Pemilu 2024.
Ia meyakini mundurnya ketua KPU tak akan menimbulkan masalah dalam proses pemilu 2024.
Baca Juga: Anies Baswedan Ogah Gegabah Soal Kecurangan Pemilu: Kami Ingin Rakyat Dapat Informasi Akurat
“Ngga usah khawatir kalau ketua KPU mundur pemilu berantakan, nggak pemilu akan lebih baik tanpa ketua KPU yang sekarang,” jelasnya.
Arif juga tak segan-segan menyebut pemilu 2024 kali ini merupakan yang terburuk sejak 1999.
Ada 5 alasan yang melatarbelakangi ia mengungkapkan demikian, alasan tersebut adalah; Intervensi dan keberpihakan presiden ke salah satu paslon, pengabaian etika penyelenggara negara, tidak netralnya aparat, pelanggaran peserta pemilu yang tak ditanggapi serius, dan tidak adanya kebaruan yang ditawarkan para peserta.
“Kesimpulannya pemilu 2024 adalah pemilu terburuk sejak 1999 saya nggak ragu untuk mengatakan itu,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement