Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eks Sekjen PKB Sebut Nahdliyin Lebih Banyak Pilih Prabowo-Gibran

Eks Sekjen PKB Sebut Nahdliyin Lebih Banyak Pilih Prabowo-Gibran Kredit Foto: Unsplash/Mufid Majnun
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), M. Lukman Edy, menyebut konstituen dari kelompok Nahdlatul Ulama (NU) memiliki pilihan yang berbeda dengan langkah politik yang diambil PKB dalam gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu tercermin dari perolehan suara yang diperoleh PKB berbanding terbalik dengan hasil penghitungan cepat di Pilpres. Di mana pemilih PKB dalam gelaran Pemilihan Legislatif (Pileg) mengalami peningkatan. 

Sementara pemilih di Pilpres, di mana Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar terdaftar sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari Calon Presiden (Capres), Anies Baswedan, tidak memperoleh suara yang signifikan. 

"Ada peristiwa yang menarik ini, PKB-nya meningkat, tetapi capresnya, Ketum PKB-nya kalah (di Pilpres)," kata Lukman dalam konferensi persnya di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (24/2/2024).

Bahkan, Lukman menyebut mayoritas kelompok Nadhliyin lebih banyak memilih Pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres.

Di wilayah basis PKB, kata Lukman, perolehan suara pasangan nomor urut 1 berada di bawah Prabowo-Gibran dan pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Hal itu terjadi dalam perolehan suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Lebih banyak Nadhliyin dan pemilih PKB memih 02, ini harus diterima fakta ini," jelasnya. 

"Di Jawa Tengah juga seperti itu sebagai dua basis PKB, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tapi justru 01 mendapatkan suara yang paling kecil dibanding dengan 02 dan 03," tambahnya.

Lukman menilai PKB mesti mengevaluasi langkah politiknya dengan mengkaji apa yang diinginkan oleh konstituennya. Sehingga, perolehan suara dalam Pemilu bisa dioptimalkan.

"Harusnya kita evaluasi, intropeksi ke dalam gitu ya, apa sih yang dinginkan sebenarnya oleh konstituen-konstituen PKB, apa sih yang dinginkan oleh konsituen NU ya, Nahdliyin ini seperti apa keinginannya, itu ke baca di quick count," ungkapnya.

Lebih jauh, Lukman juga menyebut konstituen Nahdliyin terlihat senang dengan proses pemilu yang membebaskannya untuk memilih pasangan capres-cawapres di Pilpres. 

"Menurut saya Nahdliyin yang kita baca, happy dengan pemilu 2024. Bebas dia memilih siapa capresnya, bebas dia memilih siapa wapresnya, bebas dia memilih partainya," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: