Dukung Hilirisasi, Chandra Asri Group Ekspansi Bisnis ke Sektor Infrastruktur dan Energi
Upaya pemerintah menggalakan program hilirisasi di berbagia sektor industri termasuk industri kimia terus mendapatkan dukungan dari pelaku industri. Hilirisasi sektor industri sendiri memiliki potensi dan multiplier effect yang sangat luar biasa untuk perekonomian Indonesia.
Adapun dampak berganda dari aktivitas hilirisasi industri antara lain meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, menarik investasi masuk di tanah air, menghasilkan devisa besar dari ekspor, dan menambah jumlah serapan tenaga kerja. Baca Juga: Chandra Asri Group dan Kitaoneus.asia Kolaborasi Dukung Mobilitas Penyandang Tuli Melalui Sirkularitas Sampah Plastik
Merespon hal tersebut, Chandra Asri Group, sebagai salah satu mitra pertumbuhan Indonesia, mengambil langkah-langkah untuk mendukung upaya hilirisasi dengan mendiversifikasi bisnisnya menjadi perusahaan solusi kimia dan infrastruktur, yang diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan daya saing industri dalam negeri.
Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri Group, Edi Rivai menjelaskan, Chandra Asri Group telah melakukan transformasi secara menyeluruh untuk menjadi pemimpin pasar di industri petrokimia dan mengembangkan usahanya dalam mendukung keberlanjutan.
"Transformasi ini mencakup bidang petrokimia, kimia organik dan anorganik, serta infrastruktur. Harapannya, transformasi ini akan memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan pajak dan penciptaan lapangan kerja. Industri hulu petrokimia terintegrasi, memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian," ujarnya dalam Media Workshop di Bandung, kemarin.
Dia bilang, dengan kapasitas produksi 4,2 juta ton, Chandra Asri Group merupakan produsen terbesar di industri ini, diikuti oleh Lotte Chemical, Pertamina, dan TPPI. Chandra Asri Group telah mengalami pertumbuhan eksponensial sejak sekitar tahun 2011, dengan rencana untuk meningkatkan kapasitas produksi Polypropelene hingga 2,5 juta ton dan membangun PT Chandra Asri Alkali (CAA) dengan kapasitas tambahan 500.000 ton per tahun.
"Strategi perusahaan ini meliputi pertumbuhan eksponensial dalam bidang kimia, bisnis keberlanjutan, dan transformasi digital," pungkasnya.
Terkait ekspansi bisnis, Chandra Asri Group tengah bertransformasi bisnis ke sektor infrastruktur dan energi. Nantinya, bisnis infrastruktur akan dikelola melalui anak usahanya yang bernama PT Chandra Daya Investasi (CDI). Baca Juga: Siapkan Asrene®SP4808, Chandra Asri Group Dukung Bauran Energi Baru Terbarukan Berbasis Panas Bumi di Indonesia
Direktur Sumber Daya Manusia dan Hubungan Korporat Chandra Asri Group, Suryandi mengatakan, CDI merupakan Platform infrastruktur terkemuka, yang membuka kemampuan untuk mencapai arus kas yang stabil, dengan pertumbuhan dari optimalisasi aset dan ekspansi di masa depan, bersama dengan mitra terkemuka di dalam dan luar negeri. Penyedia infrastruktur terintegrasi di wilayah dengan pertumbuhan tercepat.
"Sementara itu, bisnis energi dijalankan oleh Krakatau Chandra Energi (KCE), bisnis air dijalankan oleh Krakatau Tirta Industri (KTI), dan bisnis jetty and tank akan dikelola Redeco Petrolin Utama," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement