Inflasi Jabar Tertinggi Nasional pada Februari 2024, Bey Ungkap Faktor Penyebabnya
Badan Pusat Statistik Jawa Barat mencatat bahwa Inflasi Jawa Barat pada Februari 2024 mencapai 3,09 persen.
"Inflasi Jawa Barat lebih tinggi dibandingkan dengan nasional, yakni 2,75 persen," kata Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin kepada wartawan di sela-sela kegiatan High Level Meeting Pengendalian Inflasi daerah di Kota Bandung, Rabu (6/3/2024)
Menurutnya, Hari Besar Keagamaan (HBKN) dan Idul Fitri adalah momentum yang harus diantisipasi.
Untuk itu, Bey meminta kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) agar memahami secara baik beberapa faktor yang menyebabkan inflasi di Jawa Barat.
Jika hanya mengandalkan data historis dengan reaksi antisipasi hanya sebuah alasan untuk mencari pembenaran.
Terlebih, Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah masyarakat yang paling tinggi sehingga memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Baca Juga: Limbah Sampah Masih Menjadi Momok Masyarakat Jawa Barat
"Setiap aksi yang dilakukan harus memikirkan pendekatan penyelesaian masalah secara holistik dan terpadu," ujarnya.
Adapun, Kepala BPS Jawa Barat Marsudijono mengatakan Penyumbang inflasi secara y-o-y yang paling besar masih komoditi beras dengan andil inflasi 0,73 persen, diikuti sigaret kretek mesin dengan andil 0,19 persen, cabe merah 0,19 persen, daging ayam ras 0,14 persen, dan bawang putih 0,11 persen.
"Ini belum menghadapi bulan Ramadhan. Oleh karena itu Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), kami harap dapat mengambil langkah untuk menghadapi Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement