Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dihapusnya Grafik Sirekap, Sudirman Said: Satu Bukti Kejanggalan

Dihapusnya Grafik Sirekap, Sudirman Said: Satu Bukti Kejanggalan Co-Captain Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Sudirman Said | Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Executive Co-Captain Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Sudirman Said menilai adanya kejanggalan yang terjadi pada sistem informasi rekapitulasi suara (Sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hal itu dia ungkap menyusul penghapusan grafik perolehan suara sementara di website Sirekap milik KPU. Sudirman menilai, penghapusan grafik itu menimbulkan tanda tanya di tengah publik.

Baca Juga: Anies dan Ganjar Didesak Ambil Sikap Tegas: Pastikan Hak Angket Berjalan!

"Ya itu pasti menimbulkan pertanyaan, up and down sistem, dibuka-ditutup lagi, dan itu hanya memberi satu bukti bahwa memang terjadi kejanggalan," kata Sudirman kepada wartawan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Padahal, tutur Sudirman, grafik hanya sekadar hasil dari pengoperasian sistem rekapitulasi digital. Seandainya hasil itu disembunyikan, dia menduga ada hal yang sengaja disembunyikan. 

"Jadi kalau kita tidak yakin menampilkan wajah (hasil rekapitulasi Sirekap), artinya ada banyak hal yang di belakang disembunyikan. Dan itu kembali, sudah dibicarakan oleh banyak sekali pihak," jelasnya.

Kejanggalan lain pun terjadi di Kota Depok, Sudirman mengaku sempat meminta salinan hasil rekapitulasi pada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Akan tetapi rekapitulasi diundur dengan alasan tidak sanggup.

Baca Juga: Soroti Demokrasi di Indonesia Pasca 98, Refly Harun Singgung Aktivis yang Ditangkap di Era Jokowi

Menurutnya, ketidaksanggupan PPK memberikan salinan hasil rekapitulasi itu terjadi akibat adanya tekanan dari banyak pihak. Sehingga, kata Sudirman, secara kolektif kecamatan di Kota Depok mengundurkan proses rekapitulasi suara.

"Itu juga menjadi indikasi, 'oh ternyata memang ada unsur-unsur yang memaksakan kehendaknya'. Bahkan panitia resmi mengalami tekanan seperti itu, itukan potret sangat mikro kan, kalau dipotret keseluruhan akan makin banyak," ungkapnya.

Baca Juga: Astra Credit Companies Targetkan Dana Pembiayaan Naik 5 Persen pada 2024

Lebih jauh, Sudirman menyayangkan adanya kejadian tersebut. Bahkan, dia menduga gelaran Pemilu semakin menunjukkan problemanya.

"Jadi ya sangat disayangkan tapi itu lah keadaan kita dan tampaknya memang dari waktu ke waktu, dari hari ke hari, makin memberi bukti bahwa Pemilu ini bermasalah," tandasnya.

Baca Juga: Drama Sirekap, Elite PDIP: Senjatanya Baik, Manusianya Kurang Baik

Sebagaimana diketahui, KPU memberhentikan penggunaan grafik perolehan suara tingkat nasional di Sirekap Pemilu dengan alamat website https://pemilu2024.kpu.go.id/pilpres/hitung-suara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: