Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Intervensi di Pemilu Bisa Hasilkan Ketidakpercayaan Rakyat

Intervensi di Pemilu Bisa Hasilkan Ketidakpercayaan Rakyat Kredit Foto: Antara/Antara/Rafiuddin Abdul Rahman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menilai intervensi dalam pemilu menyalahi prinsip keadilan dan kejujuran.

Hal ini Anies sampaikan di acara “King Maker” yang dipandu Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) pada Sabtu (9/3/24) dilihat dari kanal Youtube Bachtiar Nasir.

Anies khawatir dengan adanya intervensi melalui bagi-bagi bansos atau uang, atau intimidasi maka suara yang ada tidak menggambarkan keinginan rakyat secara nyata dan menyeluruh.

Menurutnya, ini berbahaya karena bisa menimbulkan ketidakpercayaan.

“Kenapa berbahaya? Tujuan kita ada pemilu adalah untuk mengecek apa yang diinginkan masyarakat 5 tahun sekali, tapi kalau keinginan 5 tahun sekali itu diatur lewat tekanan lewat imbalan, maka yang muncul sebagai hasil tidak sesuai dengan sesungguhnya diinginkan rakyat. Perbedaan ini bisa menghasilkan krisis, kenapa? Karena setiap suara yang diberikan artinya kepercayaan. Pemilu itu cara mengkuantifikasi kepercayaan, kepercayaan itu tidak bisa dihitung tapi dengan pemilu bisa dihitung,” jelasnya.

“Angkanya tinggi tapi kepercayaannya rendah, di situ letak bahayanya,” tambahnya.

Baca Juga: PKS: Sepeninggal Anies, Jakarta Mundur di Bawah Heru

Soal anggapan Pemilu 2024 merupakan terburuk sepanjang sejarah sebagaimana diungkapkan beberapa tokoh termasuk Jusuf Kalla alias JK, Anies mengatakan dirinya baru pertama kali mengikuti pilpres

Adanya anggapan ini pemilu terburuk menurut Anies datang dari keinginan adanya pemilu yang baik. Dari prespektif yang melakukan pelanggaran, menurutnya ini adalah pelanggaran terbaik.

“Saya baru ikut sekali, Kalau yang sudah berkali-kali pasti sudah tahu, Saya baru ikut sekali, katanya begitu,” ungkapnya.

“Kenapa disebut terburuk? Itu kan dari kita yang menginginkan pemilu baik, bagi yang melakukan pelanggaran ini elnggaran terbaik, karena dari tahun ke tahun mereka meningkatkan keterampilannya,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: