Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan angkat suara soal peluang masuk kabinet paslon yang menang Pilpres 2024.
Hal ini Anies sampaikan di acara “King Maker” yang dipandu Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) pada Sabtu (9/3/24) dilihat dari kanal Youtube Bachtiar Nasir.
Awalnya UBN menyinggung soal 2019 lalu di mana Prabowo pada akhirnya jadi menteri Jokowi pasca dinyatakan kalah.
Menanggapi hal tersebut, Anies tetap menyampaikan pesan optimismenya terhadap Pilpres 2024.
“Memangnya pilpres sudah selesai? Belum. Bagaimana kalau kita yang nawarin (menteri)?” ungkapnya.
Soal tawaran posisi menteri, menurut Anies, yang paling berminat adalah mereka-mereka yang belum pernah merasakan.
Baca Juga: 'Pemilu 2024 Terburuk Sepanjang Sejarah', Anies Baswedan: Saya Baru Ikut Sekali
Anies mengungkapkan pihaknya masih menghormati proses yang berlangsung saat ini.
“Yang kedua ya mungkin yang mau itu belum pernah. Kalau sudah ya sudah lah,” ungkapnya.
“Ini semua dalam proses karena sedang dalam proses jangan kita mendahului dengan mengambil kesimpulan berdasarkan apa yang disampaikan oleh sebagian orang termasuk pembentuk opini, terutama menyangkut penyelenggaraannya,” jelasnya.
Anies kembali menegaskan akan tetap berada di jalur perubahan bagaimana pun hasil Pilpres 2024.
“Saya tegaskan saya apa pun hasilnya kita akan terus berjuang di dalam jalur perubahan nggak akan geser,” ungkapnya.
Salah satu bentuk perubahan yang Anies perjuangkan adalah terkait dengan proses pelaksanaan pemilu yang melibatkan penyelenggara dan negara.
“Kita mau tuntaskan proses ini, kita akan perjuangkan termasuk perubahan dalam pelaksanaan pemilu dan negara dan pemilu,” ungkapnya.
Menurut Anies dua unsur tersebut yakni penyelenggara (KPU) dan negara mesti jadi sorotan dalam proses berjalannya pemilu.
Baca Juga: 'Pemilu 2024 Terburuk Sepanjang Sejarah', Anies Baswedan: Saya Baru Ikut Sekali
Negara menurut Anies harusnya mendukung proses kegiatan pemilu yang dilakukan penyelenggara, bukan mendukung salah satu paslon yang maju di Pemilu.
“Karena pengelolaan pemilu oleh KPU dan kedua peran pemerintah dalam mendukung kegiatan pemilu, kan peran pemerintah mendukung kegiatan pemilu bukan mendukung peserta pemilu, ini harus ditegaskan,” jelasnya.
“Kalau itu terjadi maka kita akan merasakan Indonesia lebih baik,” tambahnya.
Untuk diketahui, berdasar hitungan kekinian, Anies-Muhaimin berada di posisi dua di bawah Prabowo-Gibran yang disebut-sebut akan menang dalam satu putaran.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement