Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sumber Banteng, Desa Gelap dan Misteri Berubah Jadi Ekowisata Warga Mandiri Berkat PLN

Sumber Banteng, Desa Gelap dan Misteri Berubah Jadi Ekowisata Warga Mandiri Berkat PLN Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Kota Kediri adalah sebuah kota yang berada di provnsi Jawa Timur. Kota Kediri yang terbelah oleh sungai Bratas yang membujur dari Selatan ke Utara sepanjang 7 kilometer telah huni oleh penduduk sekitar 289,418 jiwa. Numun siapa sangka kota yang memiliki luas wilayah 60,40 kilometer persegi terdapat sebuah tempat desa wisata berbasis alam yakni, Wisata Sumber Banteng.

Menurut warga setempat Wisata Sumber Banteng merupakan hutan liar dan gelap gulita yang belum pernah terjamah oleh manusia. Bahkan penduduk setempat mengatakan bahwa, hutan liar ini memiliki berbagai kisah misteri yang sulit dipercaya oleh manusia. Selain itu pula, Sumber Banteng juga memiliki sebuah sumber mata air yang cukup bersih yang konon menurut cerita warga setempat memiliki kasiat tinggi. Sumber mata air ini bernama Sumber Towo / Penawar dimana sumber air ini tdak pernah surut walaupun musim kemarau panjang.

Baca Juga: Dorong Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Cilacap, PLN Energi Primer Indonesia Inisiasi Program Ekowisata Mangrove

“Kehadirann Sumber Towo banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari-hari, karena airnya cukup jernih dan layak diminum. Bahkan air Sumber Tuwo ini juga memiliki kasiat yang dipercayai mampu menyembuhkan segala penyakit dan mampu awet muda,” ujar Ketua Pokdarwis Sumber Banteng, Sudarsono saat berbincang santai bersama Warta Ekonomi di Kediri kemarin.

Saat ini wisata Sumber Banteng telah dikembangkan menjadi ekowisata warga setempat secara mandiri dan hasilnya masyarakat sekitar lokasi wisata mempu mendongkrak perekonomian warga setempat karena banyak dikunjungi wisatawan mulai dari lokal hingga manca negara. 

Sudarsono menjelaskan, para wisatawan yang berkunjung Sumber Banteng, jumlahnya  mencapai 300-400 pengunjung. Saat week end atau akhir pekan mencapai 1.000-1.500 pengunjung per hari.

"Untuk bisa masuk kesini kami tidak menetapkan HTM ( Harga Tanda Masuk ) pengujung membayar secara ikhlasnya saja. Selama sebulan pendapatan dari kami bisa mencapai Rp 3 juta per bulan. Selanjutnya, dana yang dihasilkan itu kami gunakan untuk pengembengan lokasi ini. Disini kami terus kembangkan UMKM guna meningkatkan warga sekitar lokasi wisata,” tuturnya

Dukungan PLN

PT PLN (persero ) sebagai perusahaan milik negara ikut andil dalam pengembangan sektor wisata lewat berbagai program yang dikembangkan salahnya yakni, program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG's (Sustainable Development Goals) pemerintah.

General Manager PLN UIT JBM, Amiruddin menegaskan,  bahwa program TJSL di Wisata Sumber Banteng untuk memperdayakan potensi desa yang berada di Ring 1 jalur Sutet berkapasitas  500kV Kediri -Paiton, dan SUTT 70kV Banaran -Pare.

Untuk itu kata Amirudin, lewat pendampingan program PLN Peduli terus mendukung penuh para tokoh lokal hero dalam pengelolaan wisata Sumber Banteng agar tetap terjaga dengan baik kelestarian alam dan dikembangkan secara baik pula.

“Pendampingan program PLN Paduli terus mendukung langkah-langkah para warga setempat untuk mengembangkan sektor wisata yang berada Kotamadya Kediri. Selain itu, kami juga mewujudkan desa berdaya yang mengintegrasikan 3 pilar yakni, pendidikan, lingkungan dan pengembangan UKM,” jalas Amiruddin.

Kedepan, Amirudin berharap,  wisata Sumber Banteng bisa terus dikembangkan dan tetap terjaga dengan baik dengan mengacu pada tiga konsep, pengembangan alam, budaya dan tradisi. 

Baca Juga: Hijaukan Pengolahan Katoda Tembaga, Freeport Akan Gunakan Produk REC PLN

"Harapan kami, destinasi ini mampu memperkuat budaya, alam dan perekonomian warga sekitar lokasi wisata Sumber Banteng Kediri,” pungkas Amirudin

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: