Wamenkeu Sebut Investor Eropa Soroti Perkembangan Ekonomi Hijau di Indonesia
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara membahasa keseriusan tanah air dalam menangani perubahan iklim. Hal ini ditegaskannya saat diskusi bersama para investor surat utar (SUN) dalam rangkaian kunjungan kerja di Eropa.
Dirinya mengatakan, hampir semua dari kalangan investor tersebut menaruh perhatian besar terhadap penanganan ekosistem hijau yang dilakukan oleh Indonesia.
Baca Juga: Setujui 14 PSN Baru, Pemerintah Genjot Pembangunan Ekonomi Berbasis Pengembangan Wilayah
“Hampir semua investor menyampaikan perhatiannya terkait arah kebijakan Indonesia dalam hal pengelolaan perubahan iklim, ekonomi hijau, kebijakan Environmental, Social, and Governance (ESG), serta rencana Pemerintah Indonesia dalam hal investasi hijau (green projects),” kata Wamenkeu, dilansir Senin (25/3).
Menurut Wamenkeu, topik perubahan iklim merupakan topik yang cukup relevan bagi investor di kawasan Eropa. Hal tersebut tidak terlepas dari isu ekonomi hijau yang merupakan isu sentral bagi kalangan dari Eropa.
“Banyak negara-negara Eropa sudah mulai menerapkan berbagai kebijakan terkait pengelolaan perubahan iklim, termasuk dalam hal arah kebijakan investasi investor korporat dan sektor keuangan. Dalam sisi pembiayaan sektor keuangan, banyak investor Eropa yang mencari instrumen investasi yang juga dikaitkan dengan pembangunan hijau,” ujar Wamenkeu.
Dalam kesempatan tersebut, Wamenkeu menjelaskan bahwa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki komitmen dan inisiatif yang besar dalam pengelolaan isu perubahan iklim.
“Pada saat Keketuaan Indonesia dalam G20, isu ini diangkat oleh Indonesia hingga menghasilkan berbagai kesepakatan dan komitmen global,” kata Wamenkeu.
Dari sisi domestik, berbagai inisiatif juga telah dilakukan Indonesia untuk mencapai Nationally Determined Contribution (NDC) serta Net Zero target Indonesia, antara lain melalui berbagai infrastruktur hijau, pengembangan Just Energy Transition Partnership (JETP), Energy Transition Mechanism (ETM), serta pengembangan pasar karbon domestik.
“Penerbitan obligasi negara tematik untuk pembiayaan APBN Indonesia saat ini juga semakin fleksibel, termasuk pengembangan instrumen pembiayaan yang didasari oleh proyek ekonomi hijau,” ujar Wamenkeu.
Wamenkeu mengatakan pencapaian target pertumbuhan dan pengelolaan lingkungan merupakan kesatuan yang sulit untuk dipisahkan. Isu tersebut menjadi isu sentral pada diskursus global, baik itu dalam tataran bilateral maupun multilateral.
Baca Juga: Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Kemenperin Harap Keberlanjutan Program HGBT
“Berbagai komitmen dan inisiatif Indonesia dalam isu ini menunjukan bahwa Indonesia sudah berani maju di depan. Hal ini yang perlu terus kita sampaikan kepada masyarakat internasional, termasuk kepada investor-investor pasar keuangan global,” kata Wamenkeu
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement