Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN - China Kolaborasi Demi Pengembangan Energi Hijau untuk Sulawesi

PLN - China Kolaborasi Demi Pengembangan Energi Hijau untuk Sulawesi Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) melalui Sub Holding PLN Indonesia Power menandatangani Perjanjian Studi Pengembangan Bersama atau Joint Development Studi Agreement (JDSA) dengan China Energy Engineering Group Co., Ltd (CEEC) untuk pengembangan proyek energi hijau secara komprehensif di Sulawesi.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, sebagai pemain kunci dalam agenda transisi energi di tanah air, PLN terus menjalin sinergi dengan mitra nasional dan global untuk mengakselerasi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) secara masif. 

Baca Juga: Yayasan Baitul Maal PLN Salurkan Bantuan Anak Yatim, Dhuafa Hingga Kaum Difabel

”Penandatanganan kerja sama ini menjadi momen penting mengingat dalam waktu dekat Pemerintah bersama PLN akan merilis Rencana Usaha Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang baru. Di sana akan diatur terkait pembangunan pembangkit EBT skala besar dan green transmission line yang menghubungkan antar pulau di tanah air," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (26/3/2024). 

Darmawan menyebut, dalam desain RUKN terbaru ditetapkan bahwa ekosistem EBT Indonesia akan ditopang oleh pembangkit berbasis hidro dan geotermal sebesar 32 Gigawatt (GW) serta pembangkit berbasis surya dan angin sebesar 28 GW. 

Dimana, pengembangan green transmission line akan berperan krusial untuk menyalurkan listrik hijau antarpulau.

”Ada mismatch antara lokasi sumber hidro dan geotermal dengan pusat beban. Untuk itu, kita perlu menghubungkan Sumatera ke Jawa, Kalimantan ke Jawa, Nusa Tenggara Timur ke Jawa, Kalimantan ke Sulawesi, yang di dalamnya akan ada proyek besar perancangan dan pengembangan green transmission line,” ujarnya. 

Sementara itu, Board Chairman of CEEC Group, Song Hailiang mengatakan, pihaknya siap mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat. 

Dalam hal ini CEEC optimistis karena telah memiliki sejarah panjang kerja sama pengembangan EBT dengan PLN. 

Baca Juga: Jadi Backbone Energi Bersih Indonesia, Kemenko Marves dan PLN Energi Primer Indonesia Perkuat Ekosistem Biomassa di Indonesia

”Indonesia merupakan mitra penting Tiongkok dalam bersama-sama membangun dan berkontribusi terhadap target NZE 2060 di Indonesia,” ujar Song. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: