Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IHSG Melemah 0,7% hingga Penutupan Perdagangan Sesi Pertama

IHSG Melemah 0,7% hingga Penutupan Perdagangan Sesi Pertama Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan masih belum mampu keluar dari zona merah, melanjutkan tekanan pada pekan lalu. IHSG melemah sebesar 0,7% ke level 737.52. dari 326 saham yang terpantau, 239 saham melemah, sementara R2 saham bergerak stagnan. 

Transaksi perdagangan di sesi pertama mencapai Rp5,65 triliun. Di Bursa regional, terdapat pergerakan variatif di mana Nikkei Tokyo dan Hang Seng Hong Kong menguat, begitu pula dengan Straits Times Singapura. Sementara itu, Shanghai Composite terkoreksi sebesar 0,5%. 

Dari sisi nilai tukar, Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat berada di level 16.192 per dolar atau menguat sebesar 0,36%. 

"Dalam perdagangan di sesi pertama, terdapat beberapa data menarik. Dari top gainers, saham TINS naik 8% ke Rp1080 per saham, INCO naik 2,27% ke 4500, dan TPIA naik 1,82%," terang Bursa Efek Indonesia, Senin (22/04). 

Sementara itu, dari top loser, saham BMRI turun 1,49% ke 6625, MHKI minus 25% ke 306, BREN turun 7,69%, dan METC Energy terkoreksi 4,5% ke 14485. Di sisi pergerakan sektoral, properti menguat 0,52%, barang baku menguat 0,46%, keuangan terkoreksi 1,16%, dan konsumsi nonprimer melemah 0,66%. 

 Sebagai informasi IHSG dalah Indeks Harga Saham Gabungan yang merupakan indikator pasar saham yang paling sering digunakan. Nilai IHSG terus berubah setiap harinya sesuai dengan pergerakan harga saham di pasar. IHSG dihitung berdasarkan harga penutupan saham pada hari perdagangan sebelumnya. Perhitungan IHSG menggunakan metode kapitalisasi pasar, yang berarti perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang lebih besar akan memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap pergerakan IHSG. 

Dengan demikian, IHSG pada perdagangan awal pekan ini menunjukkan tekanan yang masih berlanjut dari pekan sebelumnya, dengan beberapa saham mengalami penurunan dan sektor keuangan terkoreksi. Sementara itu, pergerakan sektoral properti dan barang baku mengalami kenaikan, menunjukkan adanya variabilitas dalam pergerakan harga saham di pasar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Naeli Zakiyah Nazah
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: