Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin ikut mengantar pengiriman perdana 16 ton refused derived fuel (RDF) terbuat dari sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Santiong, Kota Cimahi. Ke-16 ton RDF tersebut dikirimkan ke PT Indocement, yang merupakan pabrik semen di Kabupaten Bogor.
Bey mengapresiasi karena tepat pada peringatan Hari Bumi Sedunia 22 April, Jabar dapat memberikan aksi nyata yang signifikan untuk menyelamatkan bumi.
Baca Juga: Mesrekbang 2024, Penyusunan RPJPD 2025 - 2045 Jadi Pertaruhan Jabar
"Hari ini pengelolaan sampah yang baik itu telah ditunjukkan oleh TPST Santiong, dan telah menjadi pusat inovasi pengelolaan sampah dengan teknologi canggih dan pengolahan berkelanjutan," kata Bey kepada wartawan di Cimah, Senin (22/4/2024).
Menurutnya,, TPST Santiong Cimahi berhasil mengurangi ketergantungan terhadap TPA Sarimukti yang memang sudah melebihi kapasitas.
TPST Santiong merupakan infrastruktur pengolahan sampah di DAS Citarum kawasan Bandung Raya yang masuk program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP).
"TPST banyak tapi yang terpadu betul dan diolah sampai menjadi RDF baru TPST Sentiong yang pertama di Jawa Barat. Saya berharap hal ini dicontoh dan jadi penyemangat kabupaten dan kota lainnya," ungkapnya
TPST Santiong dikembangkan dengan pendekatan ekonomi sirkular. Melalui RDF sampah dikonversi menjadi sumber energi yang memiliki nilai ekonomi. Sehingga pengolahan sampah di TPST Santiong terus berkelanjutan.
RDF juga mendorong konsep green industry yang saat ini mulai banyak diterapkan oleh banyak pabrik di Indonesia.
Baca Juga: Trafik XL Axiata Jabar Naik 13% Selama Lebaran
Selain mengolah sampah plastik jadi RDF, TPST Santiong juga mengolah sampah organik menggunakan magot (magotisasi).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement