Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wapres Ma'ruf Amin Dukung Kehadiran Pendidikan Mitigasi Bencana Sejak Dini

Wapres Ma'ruf Amin Dukung Kehadiran Pendidikan Mitigasi Bencana Sejak Dini Kredit Foto: Laras Devi Rachmawati
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus bersinergi untuk menyertakan ilmu mitigasi bencana dalam kurikulum pendidikan. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam keterangan pers usai membuka Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) Tahun 2024 di Grand Ballroom Hotel Pullman Bandung Grand Central, Jl. Diponegoro No. 27, Citarum, Bandung, Jawa Barat (Jabar), Rabu (24/04/2024).

“Pendidikan menghadapi masalah mitigasi bencana itu sudah harus diberikan sejak dini, bahkan sejak di PAUD, mungkin SD, masuk kurikulum. Oleh karena itu, ini menjadi sangat penting dan itu sudah sudah dilakukan,” ungkapnya.

Baca Juga: Wapres Tekankan Kolaborasi dan Integrasi Data adalah Kunci Siaga Lawan Bencana

Menurut Wapres, edukasi masyarakat memainkan peran yang sama pentingnya dengan teknologi dan inovasi kebencanaan. Penambahan ilmu tentang mitigasi bencana di dalam kurikulum pendidikan anak-anak usia dini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana. 

“Sehingga aware dalam menghadapi masalah mitigasi bencana ini, jadi dari mulai masyarakatnya, dari mulai para pelaksananya,” imbuhnya. 

Lebih jauh, Kepala BNPB Suharyanto menegaskan bahwa mitigasi bencana telah berhasil dimasukkan ke dalam kurikulum sejak beberapa tahun belakangan, baik di pendidikan tingkat dasar maupun tingkat lanjutan. Kini, edukasi masyarakat difokuskan pada peringatan dini bencana. 

“BNPB, BNPD, dan kementerian terkait mengembangkan teknologi peringatan dini. Ini terbukti kemarin, saat di Gunung Ruang ketika gunung itu meningkat dari tahap 3 (Siaga) ke 4 (Awas), itu masyarakat segera bisa kita ungsikan sehingga tanpa ada korban satupun,” ungkap Suharyanto.

Proses evakuasi masyarakat di sekitar Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, yang mengalami erupsi pada Selasa (16/04/2024) lalu berhasil menyelamatkan ribuan warga. Hal ini sejalan dengan laporan BNPB, bahwa dari 2021-2023 terjadi penurunan dampak bencana berkat teknologi kebencanaan serta edukasi masyarakat tentang mitigasi bencana yang semakin baik. 

“Dengan pemerintah daerah kami berupaya meningkatkan kesiapan masyarakat supaya bencana-bencana yang bisa diprediksi ini, paling tidak resikonya dari tahun ke tahun menurun,” imbuhnya. 

Baca Juga: Lima Strategi Mitigasi Bencana Alam versi Wapres Ma'ruf Amin

Selain Kepala BNPB, turut mendampingi Wapres dalam keterangan pers ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Pj. Gubernur Jabar Bey Machmudin, serta Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: