Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Ancam Ekonomi Jepang, Tokyo Respons Keras Tarif Mobil AS

Trump Ancam Ekonomi Jepang, Tokyo Respons Keras Tarif Mobil AS Kredit Foto: Getty Images/Tomohiro Ohsumi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jepang akan mengambil langkah serius dengan membuka semua opsi dalam menghadapi kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengkritik kebijakan tarif mobil dari AS. Pihaknya heran mengapa tarif tersebut berlaku untuk Jepang. Ishiba mengatakan bahwa selama ini, negaranya menjadi salah satu investor terbesar dari AS. 

Baca Juga: Kanada Segera Balas Tarif Impor Mobil Trump: Kami Akan Membuat Warga Amerika Serikat Menderita

"Jepang adalah negara yang melakukan investasi terbesar ke Amerika Serikat. Jadi kami bertanya-tanya apakah masuk akal bagi mereka untuk menerapkan tarif yang sama untuk semua negara. Itu adalah poin yang telah dan akan terus kami sampaikan," ujar Ishiba dilansir dari Reuters, Jumat (28/3).

Ishiba menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pertimbangan matang terkait langkah selanjutnya. Ia tak merinci langkah seperti apa yang akan diambil untuk merespons tarif mobil dari Trump.

"Kami harus mempertimbangkan apa yang terbaik untuk kepentingan nasional dari Jepang. Kami menempatkan semua opsi di atas meja dalam menentukan respons yang paling efektif," ujarnya.

Adapun respons keras ini cukup wajar diberikan mengingat kebijakan tarif mobil yang universal dapat menjadi pukulan telak untuk perekonomian dari Jepang.

Data Kementerian Keuangan Jepang menunjukkan bahwa ekonomi negara tersebut cukup bergantung terhadap ekspor mobil ke AS. Tahun lalu, sektor otomotif hampir menjadi sepertiga total ekspor dari Jepang ke AS.

Baca Juga: Syarat Trump Kurangi Aturan Tarif untuk China: Beijing Lepaskan TikTok

Industri otomotif juga menyumbang sekitar 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang. Ia juga menjadi pendorong utama kenaikan upah pekerja negara tersebut, berkat laba besar yang diperoleh produsen mobil dari pasar global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: