Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan Naik 39 Persen, Jababeka (KIJA) Raup Laba Bersih Rp363,30 Miliar di 2024

Pendapatan Naik 39 Persen, Jababeka (KIJA) Raup Laba Bersih Rp363,30 Miliar di 2024 Kredit Foto: KIJA
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mencatatkan total pendapatan sebesar Rp4,60 triliun pada tahun 2024, meningkat 39% dibandingkan dengan tahun 2023 sebanyak Rp3,29 triliun. Laba bersih Rp363,30 miliar dari Rp305,57 miliar. 

Secara rinci, Pilar Land Development & Property Perseroan mengalami peningkatan pendapatan sebesar 50% dari Rp1.709,6 miliar pada 2023 menjadi Rp2.564,8 miliar pada 2024.

Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan tanah matang, meningkat dari Rp1.308,6 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp2.051 miliar pada tahun 2024. Penjualan tanah matang ini sebagian besar berasal dari Kendal, yang meningkat 60% dari Rp1.113,2 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp1.783 miliar pada tahun 2024. 

Pendapatan dari Pilar Infrastruktur Perseroan (utamanya listrik, air, pengelolaan limbah, pengelolaan estate, dan pelabuhan) meningkat sebesar 31%, dari Rp1.460,6 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp1.908,8 miliar pada tahun 2024.

Baca Juga: Swatantra S-01 Jababeka Resmi Beroperasi, Tawarkan Transportasi Modern dan Terintegrasi

Pilar Leisure & Hospitality KIJA mencatatkan pendapatan yang hampir sama dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp129,1 miliar pada tahun 2024, terutama berasal dari segmen villa & pariwisata sebesar Rp40 miliar dan golf sebesar Rp85 miliar. Kontributor utama dari Pilar Leisure & Hospitality tetap segmen golf, yang menyumbang 66% dari pendapatan pilar ini pada tahun 2024. 

Laba kotor Perseroan meningkat sebesar 28% menjadi Rp1.967,2 miliar pada tahun 2024. Pada saat yang sama, margin laba kotor terkonsolidasi perusahaan tercatat sebesar 43% pada tahun 2024, dibandingkan dengan 47% pada tahun 2023.

Faktor utama yang menyebabkan penurunan margin laba kotor ini adalah kontribusi (relatif) yang lebih tinggi dari penjualan lahan di Kendal pada tahun 2024, yang memiliki margin lebih rendah dibandingkan dengan penjualan lahan di Cikarang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: