Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Minyak Mentah & LPG Jadi 'Uang Damai' RI ke AS

Minyak Mentah & LPG Jadi 'Uang Damai' RI ke AS Kredit Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia berencana menambah kuota impor minyak mentah dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari Amerika Serikat dengan total nilai lebih dari US$10 miliar. Langkah ini bertujuan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia-AS yang selama ini terus mencatatkan surplus di pihak Indonesia.

“Atas arahan Bapak Presiden Prabowo kepada kami, coba mengecek komoditas apalagi yang bisa kita beli di Amerika. Kami mengusulkan dari ESDM adalah pertama, kita mengimpor sebagian minyak dari Amerika dengan menambah kuota impor kita LPG. Yang angkanya kurang lebih di atas 10 miliar USD,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, usai membuka Global Hydrogen Ecosystem 2025 Summit & Exhibition di Jakarta International Convention Center (JCC), Selasa (15/4/2025).

Baca Juga: Sri Mulyani hingga Airlangga Terbang ke AS Buat Lobi AS Terkait Tarif Impor 32%

Bahlil menjelaskan, kebijakan ini merupakan strategi pemerintah untuk memperbaiki ketimpangan neraca perdagangan dengan AS. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mencatatkan surplus perdagangan sebesar US$14,6 miliar terhadap Amerika Serikat.

Baca Juga: Bujuk Trump, Indonesia Bakal Bawa Perusahaan Lokal Investasi ke AS

Ia menambahkan, kebijakan ini juga menjadi bagian dari upaya optimalisasi hubungan dagang bilateral. Saat ini, AS telah menjadi pemasok utama LPG bagi Indonesia dengan kontribusi sekitar 54 persen dari total impor nasional. Sementara impor minyak mentah dari Negeri Paman Sam masih kecil, hanya sekitar 4 persen.

“Kalau ini saja kita geser, maka defisit neraca perdagangan kita dengan Amerika itu tidak akan terjadi lagi,” tutur Bahlil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: