Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sunra Investasikan 120 Juta Dolar AS Bangun Pabrik Motor Listrik di Indonesia

Sunra Investasikan 120 Juta Dolar AS Bangun Pabrik Motor Listrik di Indonesia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, diwakili oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Indonesia, Dr. Ir. Taufik Bawazier, M. Si, melakukan peletakan batu pertama pada peresmian dimulainya pembangunan (groundbreaking ceremony) pabrik sepeda motor listrik PT Sunra Asia Pasific Hi-Tech (Sunra Indonesia), di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah Jumat (3/5/2024).

Peletakan batu pertama pabrik Sunra Indonesia juga dihadiri oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah, Ir. Sakina Rosellasari M.Si.M.Sc dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Dr. A.P. Ir. Sujarwanto Dwiatmoko M. Si.

Dimulainya pembangunan pabrik Sunra Indonesia dengan total rencana investasi sebesar 120 juta US Dollar sekaligus menandai iklim investasi dalam negeri yang semakin kondusif terutama pada industri kendaraan listrik, khususnya kendaraan roda dua. 

Baca Juga: Akselerasi Program Konversi Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbud

Sunra Indonesia telah resmi berinvestasi di pasar Indonesia sejak tahun 2023 lalu dengan skala investasi terbesar di industri kendaraan listrik roda dua.

"Pembangunan pabrik Sunra di Indonesia penting untuk menjamin kualitas produk dan memberikan layanan purna jual dengan lebih baik," ujar Zhang Chongshun, Chairman Sunra Group dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Selasa  (7/5/2024).

Di kesempatan yang sama Taufik Bawazier menyampaikan, dalam rangka memenuhi komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 11,89% dengan usaha sendiri sampai dengan 43,20% dengan bantuan internasional pada tahun 2030, saat ini pemerintah berfokus pada penerapan program percepatan peningkatan ekosistem elektrifikasi kendaraan bermotor. 

"Beberapa isu terkait perubahan iklim dan peningkatan tren penggunaan energi baru dan terbarukan telah menjadi katalisator transformasi industri kendaraan bermotor di Indonesia. Terkait transformasi tersebut, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 Tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLB-Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan," pungkasnya.

Sejalan dengan Perpres 79 tahun 2023 tersebut, Kemenperin telah menerbitkan 2 (dua) Peraturan Menteri Perindustrian yakni Permenperin Nomor 28 Tahun 2023 tentang perubahan atas Permenperin Nomor 6 Tahun 2022 tentang Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan dan Ketentuan Perhitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) KBLB. Dan Permenperin Nomor 29 Tahun 2023 Tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Dalam Keadaan Terurai Lengkap dan Keadaan Terurai Tidak Lengkap. 

"Penerbitan aturan-aturan tersebut diharapkan dapat lebih menarik investasi sekaligus percepatan market creation KBLBB di Indonesia," imbuhnya.

Baca Juga: PLN - Jokowi Optimistis Soal Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia

Menanggapi hal tersebut, Zhang menambahkan pembangunan pabrik Sunra ini juga merupakan bentuk komitmen dan dukungan Sunra Indonesia akan gagasan pemerintah Indonesia untuk mewujudkan strategi ramah lingkungan dan rendah karbon. “Kami berharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap program pemerintah dan mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia," tukasnya.

Pabrik Sunra Indonesia yang dibangun di atas lahan seluas 12,7 hektar rencananya akan selesai dalam dua tahap, dengan masa konstruksi selama 18 bulan, kemudian pabrik siap beroperasi pada tahun 2025. 

Pabrik ini dirancang untuk memenuhi kapasitas produksi tahunan dasar mencapai 1 juta kendaraan listrik roda dua setelah beroperasi penuh nantinya. Diperkirakan pabrik dapat menyerap 1.500 tenaga kerja lokal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: