Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perluas Jangkauan Pasar ke 15 Negara, Gapai Dapat Suntikan Dana Segar Rp16 Miliar

Perluas Jangkauan Pasar ke 15 Negara, Gapai Dapat Suntikan Dana Segar Rp16 Miliar Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gapai, startup yang membantu tenaga kerja Indonesia untuk mengejar karir di pasar global, mendapatkan pendanaan tahap awal atau seed senilai US$1 juta atau sekitar Rp16 miliar untuk memperluas layanan penempatan kerja internasionalnya. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Wavemaker Partners memimpin putaran pendanaan ini dengan partisipasi dari Antler dan Angel Investor.

Investasi dari Wavemaker Partners dan Antler mencerminkan kepercayaan terhadap potensi pertumbuhan Gapai dalam merevolusi proses penyaluran kerja migran antar negara. Di tahap awal, Gapai akan menggunakan dana segar ini untuk memperkuat proses operasional penempatan di luar negeri dengan infrastruktur teknologi yang komprehensif. Selain itu, Gapai berupaya merevolusi proses pengalaman penempatan pekerja migran di luar negeri dengan mengedepankan kemudahan, kecepatan, dan transparansi.

Dengan izin dan proses baru, Gapai mampu menciptakan pertumbuhan bisnis hingga 10 kali lipat dari tahun lalu. Di tahun 2024, Gapai menargetkan untuk menjaring 70.000 pekerja Indonesia, dan mengirim 2.200 diantaranya untuk berkarir di lanskap global.

Baca Juga: IKN: Ada Peluang Besar di Inovasi dan Start Up

“Gapai sebagai platform bagi pekerja migran mentransformasi proses tersebut. Melalui aplikasinya, proses penyaluran dibuat menjadi lebih cepat dan lebih efisien bagi perusahaan dan kandidat. Dengan menerapkan penyaringan kandidat yang teliti, Gapai bertujuan untuk memastikan proses lamaran yang berkualitas tanpa harus menunggu lama seperti biasanya, dan semua diselesaikan hanya dalam satu hingga dua bulan," ujar Paul Santos, Managing Partner Wavemaker Partners dalam keterangannya di Jakarta, Senin (13/5/2024).

Dengan demikian, lanjut Dia, perusahaan mendapatkan aliran kandidat yang menjanjikan dari Indonesia secara cepat dan stabil, sekaligus menghemat biaya tenaga kerja dan perekrutan.

"Kami sangat menantikan pertumbuhan Gapai dan kami bangga dapat mendukung Gapai dalam memberikan kesempatan yang adil bagi para tenaga kerja Indonesia untuk memaksimalkan potensi penghasilan mereka dan menghidupi keluarga mereka di Indonesia," ungkap Paul Santos.

Sejak mendapatkan pendanaan Antler di tahap pendirian, Gapai telah mengembangkan jaringan yang terdiri dari 12.000 pekerja berkualitas. “Dengan populasi Indonesia yang besar dan terus berkembang, kami optimis bisa melipatgandakan jumlah tenaga kerja migran yang kami bantu setiap tahunnya,” kata Radityo Susilo, CEO Gapai.

“Prioritas pengembangan bisnis kami tahun ini adalah memperluas jangkauan pasar Gapai ke 15 negara di Eropa termasuk Hongaria, Rumania, Jerman, dan Inggris, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan, serta negara-negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi, UEA, Kuwait, dan Qatar,” imbuhnya.

Baca Juga: Aspire Luncurkan Program Khusus Dorong Ekosistem Startup di Asia

“Sektor jasa penyaluran tenaga kerja lintas negara terus bertumbuh, dimana kini nilainya mencapai USD 56 miliar (Rp900 triliun). Berada di posisi strategis berkat bonus demografi, Indonesia bisa berperan penting sebagai penyalur tenaga migran di lingkup global,” tambah Agung Bezharie Hadinegoro, Partner Antler. 

Pada tahun 2045, Indonesia akan menikmati bonus demografi, dimana 70% penduduk akan berada di umur produktif kerja. Hal ini sangat kontras dengan wilayah seperti Jepang, Korea Selatan, dan Eropa, yang tengah mengalami tantangan populasi yang semakin menua dan pertumbuhan populasi yang lebih lambat. Gapai akan memimpin upaya untuk memaksimalkan potensi ini, memastikan bahwa talenta-talenta Indonesia terlihat dan banyak dicari di panggung global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: