PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka) yang merupakan perusahaan hulu migas dan afiliasi PGN Subholding Gas Pertamina, memiliki teknologi untuk memonitor dan mengawasi kegiatan produksi minyak dan gas (migas) di Wilayah Kerja (WK) Pangkah, Jawa Timur.
Teknologi ini yaitu Digital Twin yang merupakan teknologi untuk visualisasi dan mengumpulkan data real time melalui pemantauan dari jarak jauh. Teknologi ini juga merupakan replika digital dari fasilitas produksi migas milik PGN Saka yang dapat memudahkan proses produksi migas.
Baca Juga: Tingkatkan Kapabilitas Perwira, Pertamina Rilis Competency Development Program
“Teknologi ini menghubungkan model 3 Dimensi dengan data-data pendukung lainnya seperti data engineering dan data maintenance. Jadi ibaratnya kita punya satu platform yang lengkap dengan visualisasi 3D dan terkoneksi dengan data-data pendukung untuk kegiatan operasi harian kita," kata Information Management Specialist PGN Saka, Yudi Syahnur dilansir Selasa (21/5).
Tidak hanya itu, tahun ini PGN Saka akan fokus dalam integrasi data dengan mengumpulkan beberapa data pendukung seperti data maintenance dan data engineering. Dengan adanya integrasi data ini, kolaborasi antar departemen dapat ditingkatkan dengan mengetahui kebutuhan tertentu yang saling melibatkan satu sama lain.
“Informasinya terekam dan terintegrasi di aplikasi Enterprise Resource Planning serta Electronic Document Management System. Hal ini tentu tidak lepas dari database yang kuat di belakang aplikasi ini. Jadi tim PGN Saka terutama tim di lapangan, sudah bekerja keras untuk mengumpulkan data ini semua yang akan terkoneksi dalam satu basis data terpusat," tambah Yudi.
Baca Juga: Jokowi Bertemu Puan di WWF ke-10, Anak Buah Megawati: Para Pemimpin Kompak Menyangkut Hal Strategis
Teknologi Digital Twin akan memberikan nilai tambah dalam bisnis proses perusahaan. Terutama dari sisi efektifitas dan efisiensi pekerjaan dengan meminimalisir reworks yang mungkin terjadi, membantu perbaikan kinerja HSSE, serta mengurangi frekuensi kegiatan kunjungan lapangan yang tidak urgent.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement