Penghargaan TOP CSR Awards 2024 telah diberikan kepada sejumlah perusahaan terkemuka dari berbagai sektor bisnis di Indonesia, di Hotel Raffles, Jakarta, pada Rabu (29 Mei 2024). Penghargaan tersebut merupakan kesinambungan dari tahun-tahun sebelumnya sejak 2016, dan digelar oleh Majalah TopBusiness berkolaborasi dengan sejumlah Lembaga di bidang CSR.
Ada beberapa perusahaan dengan performa CSR yang dinilai bagus dan tergolong CSR-nya paling top di Indonesia, serta mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut.
Di antaranya adalah BSI Maslahat, Kideco Jaya Agung, Multi Harapan Utama, MMS Group Indonesia, PT Chandra Asri Pacific Tbk, Petrokimia Gresik, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Datang DSSP Power Indonesia, dan Pupuk Kalimantan Timur, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Borneo Indobara, AICE Group, Danareksa (Persero), Telen Orbit Prima, Haleyora Power, PT Hutama Karya (Persero), Migas Utama Jabar, Semesta Centramas, Antang Gunung Meratus, Peruri, PT PGN Tbk, Kawasan Industri Terpadu Batang, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Transportasi Gas Indonesia, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Kutai Energi, Surya Energi Indotama dan lainnya.
Dalam sambutannya sebagai keynote speaker, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, yang diwakili oleh Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), Sigit Reliantoro, menjelaskan sejumlah hal.
Pertama, pentingnya semua perusahaan di Indonesia, untuk turut serta dalam menjaga lingkungan melalui operasi bisnis yang tidak merusak lingkungan, atau menggunakan sumber daya energi yang ramah lingkungan. Kedua, komitmen perusahaan untuk menerapkan ESG dalam mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, dan ketiga, tranformasi ekonomi lingkungan diwujudkan melalui aktualisasi nilai ekonomi karbon untuk pengendalian emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dalam pembangunan nasional dan stimulasi ekonomi.
Kata Sigit, bahwa saat ini dunia sedang dihadapai oleh tiga krisis global, yaitu perubahan iklim, kehilangan keanekaragam hayati, dan pencemaran. Dan kita sadar bahwa sejak dulu ada dampak dari operasional bisnis yang dijalankan itu.
“Maka dalam konteks CSR, meski ada kerusakan yang disebabkan oleh kegiatan (operasional bisnis) tersebut, tapi saat ini dunia usaha sudah menjadi champions dan penggerak untuk mengatasi tiga krisis perubahan iklim, kehilangan keanekaragam hayati, dan pencemaran tersebut,” ujar Sigit.
Sedangkan Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Harlina Sulistyorini, juga hadir untuk menyerahkan penghargaan.
Ketua Penyelenggara TOP CSR Awards 2024, Lutfi Handayani mengatakan, tema yang diangkat untuk tahun 2024 ini adalah ‘CSR & ESG Innovation Programs for Sustainable Business Growth.’
Dalam artian, CSR dan ESG diekspektasikan tidak hanya memberikan manfaat sosial untuk masyarakat dan lingkungan, namun harus selaras dengan strategi bisnis, harus mendukung pencapaian target-target bisnis, agar kinerja perusahaan dapat terus tumbuh secara berkelanjutan.
Tema tersebut bertujuan mendorong perusahaan-perusahaan untuk mengimplementasikan ESG dan CSR dengan mengadopsi ISO 26000 SR dan ESG. Perusahaan perlu lebih bertanggung jawab terhadap dampak yang ditimbulkan dari operasional bisnis. “Jika tanggung jawab tersebut berjalan, maka banyak masalah sosial-ekonomi di Indonesia teratasi dengan sendirinya,” kata Lutfi yang juga Pemimpin Redaksi Majalah TopBusiness tersebut.
Investor pun kini menuntut perusahaan untuk menjalankan ESG (environment, social, and governance). “Hal ini pun perlu diperhatikan agar bisnis bisa tumbuh sinambung, peduli sosial, dan bertata kelola baik,” papar Lutfi.
Kegiatan TOP CSR Awards 2024 ini diikuti oleh hampir 1.000 perusahaan di Indonesia (long list kandidat pemenang). Kemudian, ada sekitar 190 perusahaan yang mendaftar, dan dari situ sebanyak 152 perusahaan yang mengikuti penilaian secara lengkap.
Kriteria Penilaian
Ketua Dewan Juri TOP CSR Awards 2024, Dr. Mas Achmad Daniri, memaparkan sejumlah hal penting mengenai proses penilaian dan penjurian di TOP CSR Awards 2024. Pertama, kategori penghargaan TOP CSR Awards 2024 untuk perusahaan/organisasi, diklasifikasikan dalam lima tingkatan Level Bintang, yakni Bintang 1 hingga Bintang 5. “Penentuan level tersebut, ditentukan berdasarkan sejumlah kriteria,” kata Daniri.
Yaitu, keselarasan inisiatif CSR (atau dukungan program CSR) terhadap strategi pertumbuhan bisnis perusahaan yang berkelanjutan; tingkat adopsi kebijakan dan program CSR terhadap ketentuan ISO 26000: 2010 SR; sistem tata kelola CSR (terkait perencanaan, pelaksanaan, monitoring, pelaporan, dan lain-lain); inovasi program CSR unggulan, yang dapat menjadi contoh/dapat direkomendasikan kepada perusahaan lain; dan identifikasi dampak materialitas ESG terhadap bisnis, dan strategi pengelolaannya agar bisnis terus tumbuh berkelanjutan.
Kemudian, ada penghargaan kategori Top Leader on CSR Commitment 2024. “Ini adalah penghargaan yang diberikan kepada pimpinan perusahaan yang dinilai berkomitmen tinggi dalam mendukung kebijakan dan implementasi CSR di perusahaannya,” papar Daniri.
Daniri menyebut, ada beberapa temuan penting selama proses penjurian TOP CSR Awards 2024. Pertama, sudah semakin banyak Perusahaan peserta yang menyelaraskan inisiatif CSR-nya untuk mendukung strategi bisnis Perusahaan.
Kedua, makin banyak Perusahaan yang telah melakukan pengukuran keberhasilan kinerja CSR-nya, dan menilai dampak/manfaatnya untuk bisnis Perusahaan.
Dan Ketiga, sebagian Perusahaan sudah makin memahami, bahwa CSR sebagai tanggung jawab sosial suatu organisasi/perusahaan, bukan hanya menjadi tanggung jawab Unit/Divisi CSR/TJSL semata, tetapi juga melibatkan dan menjadi tanggung jawab bersama unit/divisi lainnya, untuk memenuhi ketentuan 7 core subject dalam ISO 26000 SR.
Akan tetapi, dijelaskan Daniri, melum banyak perusahaan yang memiliki kebijakan untuk mendukung dan berperan dalam aspek perubahan iklim dan transisi energi. “Kami mengharapkan agar setiap perusahaan, memiliki roadmap bisnis yang memperhatikan aspek perubahan iklim dan transisi energi. Sehingga ke depan, regulasi terkait aspek perubahan iklim dan transisi energi ini akan makin ketat untuk diterapkan, guna mendukung pembangunan yang berkelanjutan,” pungkas Daniri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement