Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Institusi Dominasi Pemesanan Sukuk ESG BSI

Investor Institusi Dominasi Pemesanan Sukuk ESG BSI Kredit Foto: Sufri Yuliardi

“Kami optimistis akan terserap optimal karena kinerja perseroan saat ini berada di atas rata-rata industri perbankan dilihat juga dari rating idAAA serta merupakan sukuk pertama yang diterbitkan BSI. Sukuk Sustainability ini akan menjadi pilihan investasi menarik bagi masyarakat, terutama anak-anak muda,” jelas.

Penerbitan sukuk ESG ini melengkapi serangkaian aktivitas BSI di pasar modal. Di antaranya rights issue pada 2022, penerbitan surat berharga  EBAS-SP SMF-BRIS 01 dan di awal tahun ini Sukuk Sustainability. Apalagi sukuk ESG juga merupakan hal menarik karena beberapa investor kerap menanyakan praktik ESG sebuah perusahaan. 

Baca Juga: CIMB Niaga dan NWP Property Jalin Kerja Sama Pembiayaan Syariah Pertama Berbasis Sustainability-Linked untuk Mall Green Building

Menurutnya, dana yang diperoleh dari penerbitan sukuk tersebut akan disalurkan ke pembiayaan yang sudah ada (eksisiting), pada kategori KUBL (Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan) dan KUBS (Kegiatan Usaha Berwawasan Sosial). 

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perseroan, dana yang dihimpun dari penerbitan Sustainability Sukuk BSI sekitar 30-50%-nya akan disalurkan di sektor KUBL. Yaitu untuk kategori energi terbarukan, produk yang dapat mengurangi penggunaan sumber daya dan menghasilkan lebih sedikit polusi, serta pengelolaan air limbah yang berkelanjutan. 

Sedangkan penyaluran dana untuk kategori KUBS memiliki porsi 50%-70%. Adapun posisi per Maret 2024, portofolio pembiayaan berkelanjutan di BSI mencapai Rp59,19 triliun yang terbagi atas kategori KUBL sebesar Rp12,57 triliun dan KUBS sebesar Rp46,62 triliun.

Saat ini kondisi keuangan perusahaan juga sangat stabil dengan total asset per April 2024  Rp350,67 triliun dengan  YOY growth 11,94% dan posisi Dana Pihak Ketiga sebesar DPK 293,2 triliun dengan YOY growth 9,41%.  

Baca Juga: Menjaga Likuiditas, Bank Mega Syariah Tak Pusing Hadapi Tingginya Suku Bunga

"Adapun pembiayaan Rp251,58 triliun dengan YOY growth 17,94% sehingga posisi FDR perusahaan  85,72% sehingga cukup ample," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: