Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Istilah Nama-Nama Hewan dalam Trading

Mengenal Istilah Nama-Nama Hewan dalam Trading Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam film "The Wolf of Wall Street" yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio sebagai Jordan Belfort, sebutan "serigala" atau "wolf" bukanlah sembarang label.

Istilah ini mengacu pada sifat predator dan agresif yang sering diasosiasikan dengan para trader yang memiliki ambisi besar dan cenderung mengambil risiko tinggi untuk mencapai keuntungan yang besar.

Selain itu, ada juga beberapa istilah lain mengenai nama dan sifat hewan yang umum digunakan dalam dunia trading

Bull dan bear: dikotomi klasik

Bear dan bull mungkin adalah makhluk pertama yang Anda pikirkan saat membahas hewan dalam trading. Sebab, istilah ini sangat umum dan sering ditemui.

Bull melambangkan tren pasar naik, sementara bear melambangkan tren pasar turun. Asal-usul istilah ini berkaitan dengan cara hewan-hewan tersebut menyerang: bull atau banteng menyerang ke arah atas, sedangkan bear atau beruang menyerang ke arah bawah.

Pasar bull dan bear sering kali didefinisikan oleh pergerakan sebesar 20%. Contohnya, pada akhir tahun 2018, S&P 500 hampir memasuki pasar bear dengan penurunan 19,78%. Pandemi menandai akhir dari pasar bull terpanjang dalam sejarah, dengan S&P 500 mencatatkan imbal hasil sebesar 400,5% dari tahun 2009 hingga 2020, selama 135 bulan.

Istilah bull dan bear tidak hanya menggambarkan kondisi pasar, tetapi juga mencerminkan sentimen investor. Bull bersifat optimis dan membeli saham dengan harapan harga akan naik. Namun, jika harga terlalu tinggi atau ada berita negatif, investor dapat berubah menjadi bearish dan mulai menjual untuk mencegah kerugian atau mengamankan keuntungan.

Baca Juga: CEO Indodax: Semua Orang Bisa Jadi Investor, tapi Tidak Semuanya Bisa Jadi Trader

Black swan

Black swan adalah istilah populer berikutnya dalam dunia trading. Peristiwa black swan adalah kejadian yang sangat tidak terduga dengan dampak yang luas dan signifikan, menyimpang tajam dari apa yang biasanya diantisipasi. Peristiwa ini sangat jarang terjadi, seperti kejatuhan pasar perumahan pada tahun 2007-2008, kecelakaan nuklir Fukushima pada tahun 2011, atau pandemi COVID-19.

Konsep peristiwa black swan menjadi terkenal berkat Nassim Nicholas Taleb, seorang ahli keuangan, penulis, dan mantan trader Wall Street.

Pada tahun 2007, Taleb memperkenalkan ide tentang peristiwa bencana tak terduga ini dalam bukunya, jauh sebelum krisis finansial 2008. Ia menekankan bahwa pelaku pasar harus siap menghadapi penurunan besar yang tampaknya tidak mungkin terjadi.

Rabbit, turtle, whale, unicorn, shark, wolf, dan lainnya

Istilah-istilah hewan dalam kelompok ini digunakan untuk menggambarkan trader yang aktif dan agresif

  • Rabbit atau kelinci: Trader cepat yang melompat masuk dan keluar dari posisi untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek. Mereka gesit menangkap peluang di pasar yang bergerak cepat.
  • Shark atau hiu: Trader agresif yang ahli mengeksploitasi ketidakefisienan pasar dan mengambil profit dari kerugian orang lain dengan strategi berisiko tinggi.
  • Wolf atau serigala: Mirip dengan shark, investor ini cerdas dan oportunis dalam mengamati pergerakan pasar dan mengeksploitasi peluang yang muncul untuk mendapatkan profit.

Beberapa istilah ini kerap digunakan oleh trader konservatif

  • Turtle atau kura-kura: trader yang mengambil pendekatan perlahan dan stabil, berfokus pada pertumbuhan jangka panjang dan memprioritaskan manajemen risiko daripada keuntungan jangka pendek.
  • Whale atau paus: investor besar atau institusi kaya dengan sumber daya finansial yang berlimpah. Volume trading mereka yang besar dapat mengguncang harga aset dan sentimen pasar karena modal mereka yang sangat besar.
  • Elephant atau gajah: investor institusi besar atau perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang besar.

Istilah-istilah ini kerap digunakan untuk hal khusus

  • Unicorn: perusahaan startup yang sangat langka, bernilai lebih dari $1 miliar. Mereka mendisrupsi industri dan menarik minat investasi karena potensi pertumbuhan dan inovasinya.
  • Sheep atau domba: investor yang sering meniru perilaku mayoritas orang.
  • Ostrich atau burung unta: investor yang mengabaikan kondisi pasar yang tidak menguntungkan atau berita terkait aset tertentu.
  • Hawk dan dove atau elang dan merpati: hawk mendukung kebijakan moneter yang lebih ketat (suku bunga yang lebih tinggi), sementara dove lebih memilih kebijakan moneter yang lebih longgar (suku bunga yang lebih rendah).

Anda dapat mempraktikkan secara langsung istilah-istilah yang berkaitan dengan hewan tersebut di platform Octa. Jika Anda adalah seorang trader baru, Octa menyediakan akun demo untuk mengukur risiko.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: