Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam menyoroti manuver saling kirim sinyal antara Anies Baswedan dan PDI Perjuangan (PDIP). Ia menilai bahwa interaksi tersebut merupakan bagian dari upaya penjajakan politik antara kedua belah pihak untuk Pilkada 2024.
“Meskipun Anies dan PDIP berada pada gerbong yang berbeda secara politik maupun ideologis di Pilkada DKI Jakarta 2019 dan Pilpres 2024, namun di Pilkada Jakarta 2024 ini, bisa jadi kedua entitas ini dipertemukan oleh kepentingan yang sama,” ujar Ahmad, dilansir Senin (10/06/2024).
Baca Juga: Ketua DPP PDIP Ngaku Sangat Mungkin Dukung Mas Anies Maju Pilgub Jakarta
Ahmad menambahkan bahwa kerja sama ini bisa menjadi simbiosis mutualisme bagi kedua belah pihak. PDIP, yang mungkin kehilangan dominasinya di politik lokal Jakarta, membutuhkan kekuatan tambahan untuk berhadapan dengan pemenang Pemilu 2024. Sementara itu, Anies juga berkepentingan untuk menjaga relevansi politiknya hingga Pilpres 2029.
“Anies yang notabene petahana dan memiliki akar yang memadai di DKI Jakarta, akan dilirik dan melirik PDIP yang memiliki 16 persen dukungan di Jakarta, untuk memenangkan pertarungan Pilkada di kota megapolitan itu,” lanjutnya.
Ahmad juga menilai bahwa jika Anies dan PDIP bersatu, maka pertentangan ideologis selama ini bisa teratasi dengan meleburnya dua kekuatan politik yang menjadi representasi kekuatan politik kanan nasionalis dan Islam. Namun, peleburan ini juga berpotensi melemahkan basis pemilih loyal masing-masing yang selama ini terkonsolidasi oleh sentimen ideologis yang kuat.
Menurut Ahmad, apabila Anies maju bersama PDIP dalam Pilkada Jakarta, mantan Gubernur DKI itu harus memastikan mendapatkan dukungan dari satu partai politik lagi. Terlebih, saat ini partai-partai Koalisi Perubahan di Pemilu 2024 tengah melakukan penjajakan untuk masuk ke pemerintahan Prabowo-Gibran, yang bisa berdampak pada komposisi koalisi Pilkada Jakarta.
“Artinya, wacana menyatunya entitas Anies dan PDIP di Pilkada Jakarta masih terlalu dini. Belum ada indikasi lanjutan yang lebih kuat yang memungkinkan konsolidasi politik itu terjadi,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menyebut bahwa partai tersebut membuka peluang kerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mendukung Anies Baswedan kembali menjadi Calon Gubernur Jakarta.
Baca Juga: Anies Senang PDIP Akhirnya Buka Peluang Mendukung di Pilgub
"Sangat mungkin pembicaraan mengenai kerja sama politik mengenai calon yang diusung dari PKB, dalam hal ini Pak Anies Baswedan, dibicarakan dengan calon yang mungkin akan kami usung dari PDI Perjuangan," kata Ahmad Basarah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement