Berangkatkan Ratusan Pekerja Migran ke Korea Selatan dan Jerman, BP2MI: Mereka Duta Bangsa
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melepas ratusan pekerja migran ke berbagai negara.
Seremonial pelepasan digelar di hotel El Royal, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (10/6/2024), upacara itu dipimpin langsung oleh ketua BP2MI Benny Rhamdani dan dihadiri berbagai tokoh.
"Pelepasan dilakukan secara seremonial, dihadiri oleh pihak-pihak yang menjadi tokoh penting di negara ini. Dan ini adalah bentuk penghormatan negara," kata Benny kepada wartawan setelah acara.
Adapun total para pekerja migran yang diberangkatkan pada periode ini sebanyak 167 orang masing-masing 162 orang diberangkatkan ke Korea Selatan dan 5 lainnya ke Jerman.
Untuk para pekerja migran yang berangkat ke Korea Selatan terbagi dalam beberapa kelompok pekerja, 58 orang bakal dipekerjakan di sektor manufaktur dan 104 orang di perikanan.
Baca Juga: Film Dokumenter Jadi Literasi Digital Pekerja Migran Menangkal Terorisme
Sementara 5 pekerja migran yang berangkat ke Jerman, semuanya ditempatkan di bidang kesehatan. Mereka adalah perawat yang akan ditempatkan di beberapa rumah sakit di Jerman.
"Kita menyampaikan kepada mereka agar mereka berani berangkat dengan mental yang siap. Kemudian yakinkan diri mereka bahwa mereka ini duta bangsa, wakil dari negara kita untuk mengebut ruang kerja di luar negeri. Jadi tidak boleh lagi mental rendah diri merasa malu menjadi PMP," tegas Benny.
Lebih lanjut Benny mengatakan, pihaknya terus berupaya mengirim para pekerja migran ke berbagai belahan dunia, tentu saja mereka yang diberangkatkan mesti dibekali kemampuan mumpuni.
Untuk itu, BP2MI terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dengan bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi.
"Nah yang kita sedang siapkan juga adalah link and match antara peluang kerja di luar negeri dan kesiapan sumber daya manusia kita. Dan siapa yang akan berperan nanti untuk penguatan kompetensi mereka. Kita link and match dengan perguruan tinggi misalnya ya, juga lembaga pelatihan dan juga lembaga-lembaga pendidikan yang lainnya," beber Benny.
Baca Juga: Perintah Presiden, BP2MI-KJRI Frankfurt Perkuat Kolaborasi Tata Kelola Pekerja Migran Indonesia
Selain upaya menggenjot kemampuan para pekerja migran hal lain yang tak kalah penting adalah upaya peningkatan pemahaman bagi para pekerja migran, hal ini bertujuan untuk meminimalkan kejadian yang membahayakan para pekerja migran yang memang selalu diincar para sindikat perdagangan orang.
"Pertama kan ini masalah mental ya, kedua masalah sindikat. Bagaimana agar mereka tak gampang dirayu, dibujuk bahwa ada pekerjaan lain yang lebih menjanjikan dengan gaji yang sangat tinggi. Nah padahal itu bohong, sehingga mengedukasi mereka dari sisi pengetahuan termasuk regulasi yang berlaku di negara penempatan itu penting," ucapnya.
"Misalnya tidak ada pekerjaan lain di luar sebagaimana mereka berangkat secara resmi di Indonesia. Artinya kalau mereka berangkat pekerjaan lain berarti mereka tercatat secara tidak resmi. Dengan mereka menjadi ilegal, maka mereka pasti akan berhadapan dengan hukum negara setempat," tambahnya memungkasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement