Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terjawab Kenapa Anies Tidak Berani Maju di Pilpres 2019

Terjawab Kenapa Anies Tidak Berani Maju di Pilpres 2019 Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegiat media sosial Alifurrahman menilai calon presiden (capres) nomor urut satu di pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Anies Baswedan tidak berani maju Pilpres 2019 karena sudah mengetahui politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ugal-ugalan.

Dan menurutnya, Anies Baswedan berkaca dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kandidat potensial untuk Pilpres 2019 yang masuk penjara setelah pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Baca Juga: Siap Dukung di Pilgub Jakarta 2024, Anies Bukan Biang Kerok Langkah Tragis Politik Ahok

"Jadi semua adalah bagian dari rencana rancangan penuh untuk berkuasa secara ugal-ugalan dan didesain dengan sedemikian rupa agar di 2019 tidak ada lagi calon yang potensial, bahkan Anies pun enggak berani untuk maju di Pilpres 2019," ucapnya, dikutip dari YouTube SEWORD TV, Rabu (19/6).

"Karena sudah tahu, Anies nampaknya sudah tahu bagaimana politik Pak Jokowi, jadi meskipun Anies ini digadang-gadang untuk bisa maju sebagai capres ataupun cawapres di 2019 lalu Anies tahu gitu ada resiko yang besar sehingga ya berkaca dengan Ahok yang sampai masuk penjara, Anies berkaca dari sana gitu," imbuhnya.

Untuk diketahui, Ahok divonis 2 tahun penjara pada 9 Mei 2017 setelah terbukti melakukan tindak pidana Pasal 156a huruf a KUHP yakin secara sengaja melakukan perbuatan permusahan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama.

Penodaan terhadap agama tersebut tercermin melalui pidatonya di hadapan warga Kepulauan Seribu pada 30 September, dimana Ahok mengutip Surat Al Maidah ayat 51 untuk mengilustrasikan isu SARA yang digiring lawan politiknya demi mengalahkannya pada Pilkada Bangka Belitung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: