Budayakan Berpikir Kritis dan Membaca Berita Secara Lengkap
Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan webinar #MakinCakapDigital2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur bertemakan “Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal” pada Rabu (19/6/2024).
Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia.
Sejumlah 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet.
Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.
Peningkatan literasi digital secara merata semakin urgen, sehingga masyarakat membiasakan berpikir kritis saat mendapatkan berita. Tidak mudah mempercayai dan langsung membagikan sebuah berita tanpa mencari tahu kebenarannya.
Direktur PT. Cipta Manusia Indonesia, Founder Kaizen Montessori, Ismita Saputri mengatakan, sekarang ini masih sedikit orang menggunakan kemampuan berpikir kritis. Ketika mendapatkan berita, setiap individu seharusnya lebih dulu mengecek kebenarannya. Jika informasi tersebut fakta, pikirkan juga apakah bermanfaat ketika dibagikan ke orang lain.
“Kebanyakan masyarakat, begitu berita diterima, belum dicek sudah dibagikan. Itulah mengapa berita hoaks masih banyak tersebar di Indonesia. Apalagi kecepatan berita hoaks 20 kali lebih cepat dibandingkan klarifikasi,” kata Ismita saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Rabu (19/6/2024).
Masyarakat harus membudayakan membaca berita secara lengkap. Sebab, berita hoaks bisa membuat pembaca bingung dan menduga-duga. Setiap individu pun perlu mengenali perbedaan misinformasi, disinformasi, dan malinformasi.
Baca Juga: Asah Kecakapan Digital dari Sisi Humanis
Akademisi Universitas Maarif Hasyim Latif, M Adhi Prasnowo mengatakan, individu dianggap cakap bermedia digital ketika mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan aplikasi. TikTok misalnya. Platform media sosial ini dipakai untuk membuat, berbagi, dan menemukan video pendek.
“Hampir semua aplikasi sekarang terintegrasi dengan AI. Ini yang perlu kita bekali. Sehingga kita bisa menguasai dan mendalami, sehingga penerapannya baik,” kata Adhi.
Masyarakat perlu menyadari TikTok punya beragam fitur yang bisa dimanfaatkan. Membantu pengguna mengukur pertumbuhan akun. Memungkinkan pengguna melakukan pemasaran dan mempromosi produk atau layanan.
Dalam kesempatan sama, Trainer Komunikasi, Public Speaking Coach, Bayu Oktara mengatakan, masyarakat harus memahami prinsip bersosial media yang positif dan sehat. Setiap individu memberi komentar dan tanggapan yang sopan.
“Berkomunikasi dengan sopan dan menghargai orang lain, bahkan jika tidak setuju dengan mereka. Hindari penggunaan kata-kata kasar atau merendahkan,” kata Bayu.
Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Direktur PT. Cipta Manusia Indonesia, Founder Kaizen Montessori, Ismita Saputri, Akademisi Universitas Maarif Hasyim Latif, M Adhi Prasnowo, dan Trainer Komunikasi, Public Speaking Coach, Bayu Oktara sebagai key opinion leader (KOL).
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement