Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali mengirim sejumlah pekerja migran ke Korea Selatan. Kali ini BP2MI melepas 99 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan terbang ke Korea Selatan Minggu (30/6/2024) malam.
Upacara pelepasan dilangsungkan di Kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara yang dipimpin langsung oleh Kepala BP2MI Benni Rhamdani.
“Hari ini kita akan melepas para pekerja migran sebanyak 99 orang,” kata Benni.
Adapun pelepasan 99 PMI ke Korea Selatan melalui program G to G atau skema Government to Government, yakni kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara tujuan penempatan.
Ini berbeda dengan skema penempatan lain yang melibatkan pihak swasta atau mandiri. Dengan pemberangkatan 99 PMI ini maka total PMI yang diberangkatkan ke negara tersebut lewat program G to G sudah mencapai 4.780 orang.
“Di pertengahan Juni 2024 ini sudah mendekati kurang lebih 4.750 PMI yang berangkat melalui skema G to G. Tapi untuk keseluruhan penempatan, itu sudah bergerak di angka 158.000,” bebernya,
Adapun 99 PMI yang diberangkatkan hari ini bakal ditempatkan di dua sektor yakni 90 orang untuk pekerja manufaktur dan 9 orang lainnya bakal ditempatkan di shipbuilding.
“Ini 98 orang laki-laki dan satu orang perempuan,” ujar Benni.
Meski rutin mengirim PMI ke Korea Selatan setiap minggu namun Benni mengaku pada 2024 ini jumlah PMI yang diberangkatkan menurun dibanding tahun sebelumnya.
Pada 2023 total PMI yang diberangkatkan BP2MI sebanyak 274.965 orang ini adalah jumlah terbanyak dalam tiga tahun terakhir, sementara untuk 2024 terhitung hingga 27 Juni 2024 total PMI yang berangkat ke Korea Selatan mencapai 158.177 orang.
“Ini trend-nya agak lambat nih kalau melihat Januari hingga Juni Ini trendnya lambat,” ucap Benny.
Kendati ada perlambatan, namun Benni optimis pihaknya bakal lebih banyak lagi memberangkatkan PMI pada tahun ini dia yakin di akhir tahun nanti jumlah PMI yang dikirim ke Korea Selatan sudah melampau jumlah pada 2023 atau minimal menyamai jumlah tahun lalu.
“Kita sebetulnya menginginkan angka di tahun 2023 sebelumnya tercapai atau bisa melampaui,” katanya lagi.
Lebih lanjut, Benny mengatakan penurunan trend pengiriman PMI disebabkan oleh sejumlah faktor salah satunya karena turunnya permintaan dari negara penempatan karena masalah ekonomi yang sedang dihadapi negara penempatan. Meski demikian Benni memastikan pihaknya tak berdiam diri, PB2MI bakal terus melobi pemerintah negara penempatan khusus negara yang sudah menjalin kerja sama G to G dengan Indonesia.
“Ada masalah situasi ekonomi Korea yang menyebabkan para sajang atau calon majikan, pemberi kerja agak membatasi diri dan agak berkurang untuk mengambil para pekerja, tidak hanya Indonesia, ini dialami oleh 16 negara sending countries yang lainnya,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement