Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Beda dengan Jokowi, Alasan Ini yang Membuat Prabowo Tidak Keberatan Jika IKN Dipindahkan 50 Tahun Lagi

Beda dengan Jokowi, Alasan Ini yang Membuat Prabowo Tidak Keberatan Jika IKN Dipindahkan 50 Tahun Lagi Pekerja menyelesaikan pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (22/8/2023). Menurut data dari Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, proses konstruksi infrastruktur dasar IKN Tahap 1 sudah mencapai 38,1 persen dan seluruh kegiatannya masih terjaga dari sisi jadwal pelaksanaan (on schedule), dimana akan selesai pada 2024. | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI sekaligus Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut bahwa Prabowo akan dilantik di Senayan, Jakarta. Rencana ini di luar dugaan publik, mengingat pembangunan IKN disebut telah mengalami progres yang signifikan. 

Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut bahwa IKN Nusantara telah rampung 82 persen. Menurutnya, pembangunan di IKN akan terlihat setelah 20 Juli 2024. Publik akan dapat melihat fisik istana, kantor presiden, hingga rumah menteri. Dengan kemajuan pembangunan tersebut, IKN akan siap untuk menggelar Upacara 17 Agustus. 

Presiden Joko Widodo direncanakan bakal berkantor di IKN Nusantara setelah dua infrastruktur penting rampung, yaitu jalan tol dan bandara. Kedua infrastruktur tersebut diharapkan rampung pada Juli 2024 ini. Artinya, Presiden sudah aktif berada di IKN Nusantara ketika waktu pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029. 

Meskipun begitu, ternyata pelantikan Prabowo-Gibran direncanakan berlangsung di Senayan. Hal ini diungkapkan oleh Ahmad Muzani usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, 28 Juni 2024.

Hal ini belum dikonfirmasi lebih lanjut oleh Ahmad Muzani maupun pihak lain yang terkait. Dalam momen yang sama, Ahmad Muzani mengatakan, “Pokoknya pelantikan di Senayan, upacara di IKN.”

Membicarakan hal ini, Rocky Gerung menyebut “repotnya” pelantikan di ibukota yang tidak siap. Sebab, hal ini menyangkut pengamanan, termasuk tamu dari luar negeri. 

Rocky berpendapat bahwa beban IKN sebagai Ibukota akan dialihkan kepada Prabowo. Sementara itu, Prabowo akan dilema karena menjadi bagian dari sejarah Republik Indonesia, tetapi akan memangkas dana pemerintahannya. 

Baca Juga: Luhut Melihat Jokowi Terkadang Terlalu Demokratis

Rocky mengandaikan, apabila pemindahan IKN akan diadakan 50 tahun lagi, hal itu tidak menjadi masalah bagi Prabowo. Sebab, sulit membayangkan persiapan besar yang harus diselesaikan oleh semua pihak untuk pindah ke IKN, termasuk pembangunan gedung-gedung kedutaan dari banyak negara. Padahal, banyak negara kini sedang mengantisipasi gejolak politik yang bisa saja pecah di semester depan. 

Meskipun begitu, dalam obrolannya bersama jurnalis senior Hersubeno Arief, Rocky menganggap bahwa pelannya pembangunan atau bahkan penundaan IKN tidak akan diinginkan Jokowi. Sebab, IKN adalah salah satu bentuk pencapaian Presiden Jokowi. 

Pesimisme terhadap kesiapan IKN dalam waktu dekat dikuatkan dengan keputusan pembangunan rumah pensiun Presiden Joko Widodo. Rumah tersebut dibangun di Karanganyar, Jawa Tengah alih-alih di IKN Nusantara.  

Meskipun begitu, progres mengenai IKN, rencana pelantikan presiden, dan hal lain belum sepenuhnya jelas terkonfirmasi. Keppres mengenai pemindahan IKN pun belum diutarakan secara jelas bakal dilakukan oleh Jokowi atau Prabowo. 

Kabar ini menarik untuk ditunggu. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: