Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hanya Satu Pihak yang Gaduh Jika Kaesang Maju Pilkada Jateng, Siapa?

Hanya Satu Pihak yang Gaduh Jika Kaesang Maju Pilkada Jateng, Siapa? Kredit Foto: PSI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah menilai hanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang gaduh jika Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep maju di Pilkada Jawa Tengah (Jateng).

Meskipun demikian menurut Dedi ada kemungkinan PDIP tidak gaduh, hal tersebut akan terjadi jika partai berlambang banteng itu berkoalisi dengan Kaesang Pangarep di Pilkada Jateng yang diselenggarakan November mendatang.

Baca Juga: Modal Mengusung Kaesang di Jakarta Masih Ada

"Paling kegaduhan yang terjadi kalau kemudian diusung di Jawa Tengah hanya dengan PDI Perjuangan kalaupun itu tidak berkoalisi, kenapa, karena masing-masing partai politik saya kira koalisi di tingkat nasional bisa saja berubah di tingkat daerah," ucapnya, dikutip dari YouTube medcom id, Rabu (3/7).

Sementara sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengaku unggulnya Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dalam hasil jejak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) di Jawa Tengah menjadi salah satu pertimbangan untuk memajukannya di Pilkada Jateng.

Dan menurut Puan Maharani, bagus dan hebat Kaesang Pangarep lebih unggul dari Ketua Bappilu PDIP Bambang 'Pacul' Wuryanto di Jateng yang digadang-gadang sebagai kandang banteng.

"Enggak apa-apa bagus, enggak apa-apa hebat Mas Kaesang, menjadi salah satu pertimbangan juga," ungkap Ketua DPR RI itu, dikutip dari YouTube Kompas.com, Selasa (2/7).

Untuk diketahui, berdasarkan hasil jejak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengenai pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Tengah (Jateng), Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep keluar sebagai tokoh yang paling unggul.

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan menjelaskan berdasarkan simulasi terbuka dengan menyodorkan 21 nama kepada responden, Kaesang memperoleh 15,9 persen suara, tapi responden yang tidak tahu atau tidak menjawab 19,5 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: