Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Capaian dan Kinerja Ekonomi Sirkular Indonesia Sangat Rendah

Capaian dan Kinerja Ekonomi Sirkular Indonesia Sangat Rendah Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kinerja ekonomi sirkular pada lima sektor prioritas di tanah air menurut Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, masih terbilang cukup rendah. Capaian ekonomi Indonesia tersebut dibilang tertinggal daripada negara-negara lain di dunia.

Berdasarkan studi PPN/Bappenas, capaian kinerja ekonomi sirkular Indonesia di lima sektor prioritas yakni tingkat input material sirkular 9%, daya tahan produk sebesar 4%, sementara tingkat daur ulang 5%. Penilaian tersebut didapat dengan cara menghitung tingkat ketercapaian ekonomi sirkular oleh pemerintah dan pelaku usaha.

Penilaian kinerja ekonomi sirkular secara komprehensif tersebut mencakup pendanaan, tata kelola, edukasi, komunikasi, kesadaran, aksi dan inisiatif, serta infrastruktur dan manajemen data. Sementara itu, lima prioritas sektor ekonomi adalah tekstil, makanan-minuman, konstruksi, elektronik dan kemasan plastik ritel.

“Capaian tersebut (kinerja ekonomi sirkular Indonesia) sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Diperlukan penguatan perencanaan dan strategi untuk unlocking berbagi manfaat yang telah ditetapkan dengan mengacu framework 9R,” katanya dalam Green Economy Expo 2024, Jakarta, Rabu (3/7/2024).

Baca Juga: Dukung Perikanan, Wapres Ma’ruf Amin Dorong Sinergi Kembangkan Ekonomi Biru

Ekonomi sirkular pun ditaksir bisa meningkatkan PDB RI pada kisaran Rp593-638 triliun pada tahun 2030 nanti. pada sektor ekonomi yang sama, juga bisa meningkatkan 4,4 juta lapangan kerja hijau hingga 2030. Yang mana, sekitar 75% dari total pekerjaan yang muncul merupakan tenaga kerja perempuan.

Upaya yang sama, dari sisi lingkungan, juga memiliki potensi pengurangan timbulan limbah sebesar 18 – 52% pada 2030 mendatang dibandingkan dengan bisnis biasa. Pun ekonomi sirkular berkontribusi menurunkan emisi GRK sebesar 126 juta ton CO2.

Adapun capaian tersebut dapat ditempuh dengan menerapkan prinsip 9R, yaitu Refuse (RO), Rethink (R1), Reduce (R2), Reuse (R3), Repair (R4), Refurbish (R5), Remanufacture (R6), Repurpose (R7), Recycle (R8), dan Recover (R9).

“Untuk itu, melalui kerja sama dengan berbagai pihak, telah tersusun peta jalan dan rencana aksi ekonomi sirkular, serta peta jalan penurunan susut dan sisa pangan yang akan diluncurkan hari ini,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: