Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IKN Bakal Mangkrak? Ekonom Blak-blakan Minta Prabowo Fokus ke Makan Gratis: Alasannya...

IKN Bakal Mangkrak? Ekonom Blak-blakan Minta Prabowo Fokus ke Makan Gratis: Alasannya... Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Prabowo Subianto diminta untuk mempertimbangkan kembali keberlanjutan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pasalnya, pembangunan megaproyek Jokowi itu dinilai masih akan membutuhkan dana fantastis. 

Di sisi lain, Prabowo Subianto yang resmi menjabat pada 20 Oktober mendatang akan langsung dibebani utang jatuh tempo senilai Rp800 triliun. Maka, ekonom mewanti-wanti presiden terpilih itu untuk menentukan program prioritas. 

Baca Juga: Ini Satu-satunya Cara yang Bisa Dilakukan Jokowi untuk Memastikan IKN Dilanjutkan

Direktur Program Indef, Eisha M Rachbini menyatakan bahwa Prabowo harus jeli melihat program prioritas yang sekiranya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih besar. 

"Harus fokus ke target jangka panjang, mana program yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, kontribusinya lebih tinggi," katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta. 

"Selain pertumbuhan ekonomi, kita juga harus lihat kesejahteraan masyarakat. Mengurangi kesenjangan, menyerap tenaga kerja yang lebih besar lagi untuk menjalankan program yang memang harus dipilih," imbuhnya. 

Baca Juga: Prabowo Kurang Antusias Terhadap IKN

Lebih lanjut, Direktur Pengembangan Big Data Indef, Eko Listiyanto secara blak-blakan bahkan meminta Prabowo fokus pada program makan bergizi gratis.

Dibandingkan IKN, program unggulan Prabowo pada masa kampanye tersebut dinilai jauh lebih bisa memberi dampak besar pada ekonomi negara. 

"Alasannya, program yang menjadi 'jualan' Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, bisa menjadi stimulan sektor ekonomi. Ini (makan bergizi gratis), kemungkinan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi skala nasional," tuturnya.

Baca Juga: Prabowo Akan Dirugikan Jika Dilantik di IKN

Sementara IKN, selain pertumbuhan ekonominya dianggap kurang, proyek ibu kota baru tersebut juga dinilai bisa membebani APBN. 

"Kalau IKN hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi sedikit saja. Itupun hanya daerah-daerah sekitar Kalimantan sana," sambungnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: