Pengamat politik Hendri Satrio menilai Anies Baswedan sulit maju pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 meskipun meraih elektabilitas tinggi sebagai calon gubernur (cagub).
Karena menurutnya, rezim berpotensi besar tidak akan membiarkan kartu Anies Baswedan untuk Pilkada DKI Jakarta 2024 hidup, pasalnya bisa menjadi lawan di pemilihan presiden (Pilpres) 2029.
Baca Juga: Ide Jokowi Kaesang Bilang Bareng Anies Paling Realistis di Jakarta
"Per hari ini susah Bang walaupun dia elektabilitasnya tuh tinggi gitu, karena orang-orang kan ngelihat nanti 2029 Anies gimana, kalau saya hidupkan kartunya, ini buat rezim ya, dia akan lawan saya," ungkapnya.
Sehingga jika Anies bisa maju pada kompetisi tersebut, maka hanya ada dua kemungkinan, yaitu antara disetujui Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Makanya kita lihat nih rezim ini kan ada dua, Prabowo dan Jokowi, kalau tiba-tiba Anies bisa maju siapa di antara dua rezim ini yang mempersilakan atau membiarkan Anies Baswedan maju," imbuhnya, dikutip dari YouTube Abraham Samad SPEAK UP, Jumat (5/7).
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan bahwa elektabilitas Ridwan Kamil turun usai nama Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok muncul dalam bursa calon gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta Jakarta 2024.
Saat memasang baliho 'OTW Jakarta', Doli mengatakan elektabilitas Ridwan Kamil lumayan tinggi, tapi menurun setelah muncul nama-nama kuat untuk bersaing memperebutkan kursi gubernur.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement