Tanggapan Pihak Indosat Terkait Karyawan Lintasarta yang Disebut sebagai Peretas PDNS 2
Kasus peretasan Pusat Data Nasional Sementara 2 (PDNS 2) terus bergulir dan menjadi perbincangan masyarakat. Tidak jelasnya penanganan kasus ini membuat opini liar terus berkembang. Kini, salah satunya mengenai perusahaan Lintasarta yang merupakan anak perusahaan PT Indosat Tbk.
Oknum bernama Dicky Prasetya Atmadja santer disebut-sebut sebagai sosok yang bertanggung jawab pada peretasan ini. Namun, oknum yang bernama Dicky Prasetya Atmadja disebut sudah tidak bekerja di Lintasarta sejak 2021.
SVP Head of Corporate Communications PT Indosat Tbk, Steve Saerang, mengungkapkan bahwa oknum yang diduga terkait dengan Pusat Data Nasional (PDN) sudah tidak memiliki hubungan dan/atau kontrak kerja dengan Lintasarta sejak Agustus 2021.
"Kami menegaskan bahwa oknum yang diduga terkait dengan Pusat Data Nasional (PDN) sudah tidak memiliki hubungan dan/atau kontrak kerja dengan Lintasarta sejak Agustus 2021," jelas Steve pada Minggu (7/7/2024).
Steve menegaskan bahwa Indosat bersama seluruh anak usahanya, termasuk Lintasarta, selalu menjunjung integritas tinggi dan menjaga kepercayaan yang diberikan pelanggan dalam menjalankan pekerjaannya.
"Hal ini merupakan bagian dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik demi menjaga kualitas layanan dan pengalaman bagi seluruh pelanggannya," tandasnya.
Sebelumnya, PDNS 2 yang diretas melibatkan dua perusahaan telekomunikasi, yakni PT Telkom Indonesia melalui anak usahanya Telkomsigma, dan PT Indosat Tbk melalui anak usahanya Lintasarta. Keterlibatan orang dalam dari perusahaan tersebut disebutkan menjadi penyebab peretasan PDNS 2.
Akun X @kafiradikalis menyebut bahwa salah satu karyawan Lintasarta yang bernama Dicky Prasetya Atmadja menjadi salah satu penyebab peretasan PDNS 2.
"Kepada yang terhormat @meutya_hafid pimpinan Komisi 1 DPR. Kami mendapatkan data telak nan luar biasa bahwa kebocoran PDN diduga kuat berasal dari orang dalam sejak 11 Oktober 2022. Namanya: Dicky Prasetya Atmaja. Dia bekerja di Lintasarta. Dialah saksi mahkota, kok bisa?" tulis akun @kafiradikalis, dikutip Minggu (7/7/2024).
Dalam kasus bobolnya PDNS 2 ini, di situs web berbagi dokumen Scribd, Dicky membagikan dokumen berjudul "Dokumen Akses Layanan Pusat Data Nasional Sementara (government cloud)".
"Dicky Prasetya Atmaja harus diperiksa dan dilindungi, kalau perlu masuk program LPSK. Dialah pembuka kotak pandora. Kok bisa bocorin akses VPN dari PDN secara vulgar alias mudah di Google? Kalian bisa unduh semua dokumen yang dia upload tersebut. Dokumen-dokumen rahasia semua," tambah akun @kafiradikalis.
OJK dan pihak berwenang diharapkan dapat segera menindaklanjuti kasus ini demi menjaga keamanan dan integritas data nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement