Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, angkat suara perihal rencana Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang dalam waktu dekat bakal membentuk satugas tugas (satgas) penyelidikan impor bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Airlangga menanggapi bahwa rencana tersebut sejatinya sah-sah saja.
"Ya silakan saja, tapi kan namanya ilegal tidak sesuai dengan aturannya ditindak saja," tutur Airlangga kepada awak media di kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (9/7/2024).
Baca Juga: Ekonomi RI Makin Moncer, Menko Airlangga Minta Investor Langsung Gaspol
Bahkan, Airlangga menegaskan bahwa seharusnya jika ditemukan praktik impor illegal, maka bisa langsung ditindak secara hukum saja saat itu juga.
Ketika disinggung perihal keterlibatan kementerian yang berada di bawah naungannya, Airlangga menyebut jika pemerintah telah berulang kali berupa mencegah produk impor illegal masuk ke Indonesia.
"Kan pemerintah sudah beberapa kali mempersiapkan itu untuk melarang barang ilegal masuk," jelasnya.
Sebagai informasi, Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) sebelumnya telah mengumumkan jika pihaknya bersama Kadin akan membentuk satgas impor. Pembentukan satgas tersebut dilatar belakangi dengan banjirnya impor illegal dalam negeri. Kendati regulasinya telah ditetapkan dan kebijakannya direvisi berkali-kali dari Permendag 36 Tahun 2023 hingga Permendag 8 Nomor 2024.
"Impor banjirnya ini artinya belum ada perubahan, tadinya kita harap ada perubahan tapi tidak ada," ujar Zulhas di Kantor Kemendag, Selasa (9/7/2024).
Adapun banjir impor tersebut diketahui dari adanya perbedaan data impor Badan Pusat Statistik (BPS) dengan data impor negara asal. Alhasil, perbedaan tersebut perlu ditelusuri lebih lanjut.
Baca Juga: Bentuk Satgas, Mendag Zulhas Temukan Perbedaan Data Impor
"Data impor kita kalau dari luar dengan data impor yang ada di dalam negeri, bedanya jauh, jomplang. Jadi impor kita misalnya US$100 juta data BPS, data dari luar bisa US$300 juta. Jauh sekali," ungkap Zulhas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement