- Home
- /
- EkBis
- /
- Transportasi
KRL Jabodetabek Kian Diminati, Pengadaan Armada Tambahan Butuh Rp1,8 Triliun
Kredit Foto: Antara/Tri Meilani Ameliya
PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) mengusulkan penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun anggaran 2025 mendatang sebesar Rp1,8 triliun.
Adapun partisipasi modal negara tersebut ditujukan khusunya untuk pengadaan armada kereta rel listrik (KRL) yang bermanfaat bagi banyak orang.
Baca Juga: KRL Bisa Menjadi Pilihan Alternatif Kampanye Pemasaran Perusahaan
Dalam keterangannya, Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto menjelaskan manfaat pengadaan sarana KRL baru bagi masyarakat. Salah satunya yakni tersedianya alternatif moda transportasi massal yang lebih efisien, nyaman, aman dan dapat diandalkan.
Pengadaan lewat PMN tersebut dilakukan bertujuan sebagai antisipasi tumbuhnya jumlah penumpang KRL. Di sisi lain, pengadaan sarana baru juga bisa menekan kemacetan hingga emisi gas buang di jalan raya sebab peralihan pengguna transportasi.
"Kemudian ada potensi pengembangan kawasan di wilayah-wilayah atau sepanjang jalur KRL," ucap Asdo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Selasa (9/7/2024).
Pengadaan sarana KRL baru bagi pemerintah dinilai Asdo bisa meningkatkan produksi dalam negeri dengan teknologi terbaru, hingga pengadaan retrofit atau peremajaan sarana KRL anyar melalui PT INKA. Lalu, pemenuhan target 2 juta penumpang per hari seiring pengembangan sarana dan prasarana stasiun oleh Kementerian Perhubungan.
Baca Juga: Bagi Jokowi Final Anies Tidak Boleh Ada dalam Daftar Cagub Jakarta
Tak sampai situ, Asdo menyebut ada potensi peningkatan pertumbuhan perekonomian di sekitar Ibu Kota, hingga potensi peningkatan penerimaan negara lewat pajak, PNBP, dan lain sebagainya.
"Kelima adalah menambah image positif dan public trust atas peningkatan public service lewat penyediaan alternatif transportasi umum commuter," kata dia.
Adanya PMN bagi perusahaan untuk pengadaan KRL baru ini diprediksi memberi manfaat positif. salah satunya yakni modernisasi sarana KRL dan perbaikan struktur modal maupun kapasitas usaha dari PT KAI maupun PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sebagai anak usahanya.
Baca Juga: Usai Jokowi Batal Ngantor, Pembangunan IKN Akan Stop Dulu Mulai 10 Agustus
Manfaat selanjutnya menurut Asdo adalah adanya jaminan ketersediaan suku cadang atas KRL baru, serta jaminan peningkatan citra perusahaan sebagai BUMN yang mendukung penyediaan layanan transportasi bagi masyarakat.
Adapun hal yang melatar belakangi usulan PMN Rp1,8 triliun pada tahun depan itu adalah pertumbuhan jumlah penumpang KRL di Jabodetabek yang mulai membludak.
Baca Juga: Tekan Pencaloan, Tiket Ferry Kini Wajib Beli Online via Ferizy
Pada tahun ini, dirinya memperkirakan ada 345 juta orang penumpang KRL Commuter Line Jabodetabek. Angka tersebut meroket dari prakiraan sebelumnya yang hanya 290 juta orang. Maka dari itu, pihaknya butuh PMN untuk pengadaan armada KRL mengingat jumlah penumpang KRL tiap harinya bakal terus bertumbuh.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement