Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wujudkan 'Obsesi' Jokowi, Hyundai dan LG Buat Pabrik Baterai Mobil Listrik Terbesar di Asia Tenggara

Wujudkan 'Obsesi' Jokowi, Hyundai dan LG Buat Pabrik Baterai Mobil Listrik Terbesar di Asia Tenggara Kredit Foto: Unsplash/Waldemar Brandt

Pengamat otomotif Bebin Juana menyebut ambisi Jokowi untuk memproduksi 600.000 kendaraan listrik sebagai hal yang realistis. Mayoritas saham perusahaan patungan ini adalah milik LG, memungkinkan produksi baterai litium ferofosfat (LFP) seperti yang digunakan oleh produsen mobil listrik seperti Tesla, Wuling, BYD, dan produsen asal China lainnya. Selain Hyundai, BYD juga akan mendirikan pabrik di Indonesia dengan investasi mencapai Rp10 triliun dan target produksi 150.000 unit per tahun pada 2026.

Saat ini, Indonesia juga tengah membangun pabrik baterai mobil listrik di Maluku Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan. Produsen mobil listrik seperti Wuling dan Neta juga bekerja sama dengan produsen lokal untuk membuat baterai mobil listrik.

Bebin Juana menyebutkan bahwa target produksi tinggi harus diimbangi dengan permintaan pasar yang cukup. Meski ada potensi ekspor, persaingan dengan produsen dari China dan negara lain akan menjadi tantangan, baik dari segi harga maupun kualitas. Kendaraan dari China, misalnya, menawarkan teknologi dan fitur terbaru yang luar biasa. Standar kualitas global harus dipenuhi untuk bersaing di pasar internasional.

Baca Juga: Tak Hanya Baterai, Jokowi Yakin Indonesia Jadi Rajanya Ekosistem Mobil Listrik

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi, menyebutkan bahwa mobil produksi Indonesia sudah diminati di pasar internasional, dengan ekspor ke lebih dari 90 negara. Negara-negara tujuan ekspor terbesar termasuk Filipina, Vietnam, dan Meksiko, bahkan Jepang. Meskipun merek berbeda, banyak mobil produksi Indonesia terlihat di Jepang.

Dapat disimpulkan bahwa target Jokowi untuk memproduksi 600.000 unit mobil listrik pada tahun 2030 adalah realistis. Namun, penting untuk memastikan adanya permintaan pasar yang cukup agar produksi dalam jumlah besar tidak sia-sia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: