Sementara itu, Rino Afrino selaku Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menjelaskan pentingnya legalitas lahan serta pentingnya produktivitas di sektor hulu sawit itu sendiri.
Menurut dia, ada 3,4 juta hektare lahan sawit yang terancam hilang karena legalitas lahan dan hal tersebut harus segera ditangani. Di sisi lain, dia menyoroti terkait rendahnya realisasi Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang baru mencapai 390 ribu hektare dari target 2,4 juta hektare.
Baca Juga: Semen Padang Kembangkan Destinasi Wisata Kampung Songket di Sawahlunto
Selain itu, Pelaksana Fungsi Perencanaan Pemasaran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bina Restituta Barus memaparkan bahwa sawit sejatinya merupakan anugerah besar bagi Indonesia.
"Sawit adalah emas yang bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya dari hulu hingga hilir," ujarnya.
Atas hal tersebut, pihaknya juga mendorong para mahasiswa yang hadir di acara tersebut untuk melihat sawit sebagai peluang besar di masa depan.
Baca Juga: Tuntut Kelanjutan Kasus Korupsi Menara BTS 4G, Mahasiswa Demo di Depan Gedung Kejaksaan Agung
FGD ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menyamakan persepsi dan menyelesaikan berbagai tantangan dalam industri biodiesel, sekaligus meningkatkan dukungan terhadap program-program pemerintah terkait kelapa sawit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement